Jayapura Lumpuh, Massa Bakar Gedung Majelis Rakyat Papua

Seorang pengunjukrasa membawa poster dalam demonstrasi anti-rasisme di Jakarta, Rabu (28/08). - Andrew Gal/Getty Images
Sumber :
  • bbc

Ribuan orang kembali menggelar demonstrasi di Kota Jayapura dan sekitarnya, Papua, Kamis, 29 Agustus 2019, yang dilaporkan diwarnai pembakaran gedung Majelis Rakyat Papua (MRP), kata seorang pejabat keamanan.

Unjuk rasa di Jayapura dan sekitarnya merupakan demonstrasi terbaru menentang insiden dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, dua pekan lalu. Sebelumnya, unjuk rasa di Kabupaten Deiyai, Papua, Rabu, berakhir ricuh setelah terjadi bentrokan aparat keamanan dengan massa pengunjuk rasa, yang menewaskan dua orang pengunjuk rasa dan seorang anggota TNI.

Laporan-laporan yang diterima BBC News menyebutkan, unjuk rasa di Jayapura dan sekitarnya, Kamis, mengakibatkan aktivitas masyarakat di kota itu lumpuh sejak Kamis pagi. Disebutkan pula unjuk rasa itu diwarnai aksi pembakaran Gedung MRP, yang terletak di Jalan Kora Raja, Abepura.

Belum diketahui siapa pelaku pembakaran, namun seorang pejabat TNI di Papua membenarkan informasi yang menyebut bahwa Gedung MRP telah dibakar oleh sekelompok orang.

"Ya, sementara informasinya begitu," kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Eko Daryanto kepada wartawan Muhammad Irham untuk BBC News Indonesia, Kamis, 29 Agustus 2019.

Eko menambahkan, apa yang ia sebut `anarkis` adalah aksi massa melempar ke arah aparat, dan sejumlah kendaraan.

"Ada informasi juga membakar MRP. Tapi dari sisi mana yang terbakar, keseluruhan, kita belum tahu kondisinya di lapangan," katanya menegaskan kembali.

TNI, kata Eko, akan mengedepankan pengamanan secara persuasif. Pengamanan juga difokuskan pada pangkalan-pangkalan TNI, karena ribuan pengunjuk rasa bergerak di jalan utama.

"Kita stand by kan kita lebih juga fokus untuk mengamankan pangkalan-pangkalan (TNI) ini, karena banyak pangkalan kita... Itu kan rute jalan utama," tambahnya.

TNI saat ini masih berjaga untuk menjadi lapis kedua keamanan dari kepolisian. TNI kita tetap mem-backup kepolisian," jelas Eko.

‘Kota Jayapura lumpuh sejak Kamis pagi`

Ribuan orang di Kota Jayapura, Papua, kembali menggelar unjuk rasa menentang dugaan rasialisme terhadap masyarakat Papua di Jawa Timur, Kamis, 29 Agustus 2019.

Sebagian mengendarai sepeda motor dan lainnya berjalan kaki, massa pengunjuk rasa berbondong-bondong memadati jalur utama, seperti dilaporkan wartawan Enggel Woly di Jayapura untuk BBC News Indonesia.

"Massa dikawal ketat oleh pihak keamanan TNI/Polri. Mereka menggunakan fasilitas mereka, water canon satu unit, beberapa unit dalmas empat sampai lima. Dan pasukan lain yang berjalan dengan massa," kata Enggel.

Menurut Enggel, rombongan pengunjuk rasa merupakan massa yang berasal dari Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

"Mereka kumpul di Waena, lalu bergerak ke arah Universitas Cendrawasih. Dan mengarah ke pusat kota di Kota Jayapura," katanya.

Enggel melanjutkan seluruh aktivitas masyarakat di Kota Jayapura lumpuh sejak pagi.

"Toko-toko sudah semua tutup, perbankan, semua tutup, termasuk pasar. Sekolah mereka pagi ada, tapi dipulangkan lebih awal," katanya.

Ribuan pengunjuk rasa masih menuntut pengungkapan kasus rasialisme terhadap mahasiswa di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Berita ini akan terus diperbaharui.