Dari Kota Nabi, Salat Gaib dan Doa untuk Almarhum BJ Habibie

Petugas haji Madinah menggelar salat gaib dan doa bersama untuk Habibie
Sumber :
  • MCH 2019

VIVA – Kabar meninggalnya Presiden RI ketiga, Baharuddin Jusuf Habibie menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Tak hanya mereka yang ada di Tanah Air, sebagian warga Indonesia yang ada di luar negeri juga turut berbelasungkawa atas wafatnya Bapak Demokrasi Indonesia itu.

Seperti yang dilakukan para petugas haji di Daerah Kerja Madinah Rabu malam, 11 Agustus 2019, waktu Arab Saudi. Persis setelah mendengar kabar wafatnya BJ Habibie, para petugas haji selepas Maghrib langsung melaksanakan salat ghaib dan membaca tahlil.

Salat ghaib dan tahlil untuk almarhum BJ Habibie ini tidak hanya dilakukan untuk para petugas haji di Madinah, tapi juga jemaah haji yang masih berada di Madinah, bersama-sama mendoakan almarhum Presiden RI ketiga itu.

"Kami meminta petugas haji atau PPIH yang berada di Arab Saudi, khususnya Daker Madinah dan jemaah haji yang masih berada di Madinah untuk melakukan salat gaib dan doa bersama untuk almarhum presiden ke-3 BJ Habibie," kata Kepala Daker Madinah, Akhmad Jauhari, Rabu malam.

"Semoga seluruh amal ibadahnya diterima Allah SWT dan kesalahannya diampuni Allah dan diberikan tempat terindah oleh Allah SWT," imbuhnya.

Salat dan doa bersama untuk Almarhum BJ Habibie di Madinah ini merupakan bentuk keprihatinan anak bangsa terhadap tokoh yang berjasa di bidang teknologi, sekaligus pelopor demokrasi di Indonesia ini. Mumpung masih berada di Tanah Suci, doa dari para petugas dan jemaah haji teriring untuk suami dari Hasri Ainun Habibie itu.

"Ini tradisi kita dalam operasional haji bila ada tokoh nasional ataupun tokoh agama meninggal maka wujud dari kontribusi kita ya kita hanya memberikan doa kepada mendiang almarhum agar mendapatkan tempat di sisi Allah SWT, mendapatkan balasan surga dalam konteks ini," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar Ali di tempat yang sama.

Nizar mengenang BJ Habibie sebagai tokoh pelopor demokrasi, yang telah mengenalkan teknologi kepada bangsa Indonesia. Bahkan, ketika masyarakat Indonesia saat itu masih agraris, Habibie sudah mengenalkan teknologi lebih awal kepada masyarakat. "Karena itu kita merasa kehilangan," kata Nizar.

Seperti diketahui, BJ Habibie meninggal dunia pada usia 83 tahun di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada Rabu 11 September 2019, pukul 18.05 WIB. Jenazah Presiden RI ke-3 BJ Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, hari ini. Presiden Joko Widodo akan memimpin upacara pemakaman.

Pemerintah Indonesia menetapkan Hari Berkabung Nasional hingga tiga hari ke depan. Karena itu, masyarakat diimbau untuk mengibarkan bendera setengah tiang.