Siapa Pun yang Gagalkan Pelantikan Presiden Bakal Hadapi TNI

Panglima TNI Marsekal Marsekal Hadi Tjahjanto
Sumber :
  • VIVA / Bayu Januar

VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa siapa pun yang ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 akan berhadapan dengan TNI. Adapun pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan dilakukan pada 20 Oktober 2019.

Dia mengatakan bahwa tugas TNI adalah menjaga keutuhan dan keselamatan bangsa, sehingga demokrasi dan konstitusi bisa ditegakkan. Jadi siapa pun yang melakukan tindakan anarkis dan melawan konstitusi akan menghadapi TNI.

"Siapa pun yang melakukan tindakan anarkistis inkonstitusional, cara-cara kurang baik termasuk ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih berhadapan dengan TNI," kata dia di Jakarta, Jumat, 27 September 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Seperti diketahui, demo mahasiswa pada Selasa, 24 September 2019 lalu berakhir ricuh. Jatuh korban luka serta perusakan dan pembakaran sejumlah fasilitas milik pemerintah dan umum. Diduga aksi unjuk rasa mahasiswa kemarin ditunggangi oleh perusuh yang ingin membatalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Menko Polhukam Wiranto sebelumnya bilang bahwa demo mahasiswa pada 24 September 2019 kemarin diambil alih oleh perusuh. Mereka punya tujuan untuk menduduki Gedung DPR/MPR, sehingga anggota parlemen tak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Massa perusuh itu ingin menggagalkan pelantikan anggota DPR, presiden dan wakil presiden periode lima tahun ke depan.

"DPR tidak dapat dilantik, tujuan akhirnya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," ujar Wiranto.  

Adapun pengambilan sumpah janji anggota DPD dan DPR terpilih periode 2019-2014 akan dilakukan pada 1 Oktober 2019. Sementara pelantikan Joko Widodo sebagai presiden dan Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden lima tahun ke depan pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Soal penanganan aksi demo, Hadi menuturkan bahwa TNI sebatas membantu Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun untuk mengantisipasi, dia sudah menyebar jajarannya ke enam titik.