Mendikbud Sebut Ada Pendemo Tatoan Pakai Seragam Putih Abu-abu

Demo Pelajar Tolak RKUHP dan UU KPK Rusuh di Palmerah
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Sejumlah pelajar ikut melakukan aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa untuk menolak sejumlah pengesahan undang-undang yang tidak pro-rakyat.

Mengenai hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengimbau kepada semua pihak untuk tidak melibatkan pelajar dalam aksi yang bisa membahayakan pelajar, seperti demo yang berujung rusuh.

"Saya imbau kepada siapa saja dengan maksud dan tujuan apa saja, jangan coba-coba untuk menyeret para siswa ini kepada kegiatan yang membahayakan mereka," katanya, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 1 Oktober 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Dia bilang ada indikasi pihak yang mau memanfaatkan pelajar untuk melakukan aksi demonstrasi. Bahkan, Muhadjir melihat ada penyusup di tengah demo yang dilakukan pelajar. Di antara mereka ternyata ditemukan pendemo bukan dari kalangan pelajar, meski mengenakan seragam putih abu-abu.

"Mereka hanya memakai pakaian putih abu-abu saja, pas dibuka ternyata ada yang bertato dan tentu mereka bukan pelajar," ucap dia.

Karena itu, dia akan meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas terhadap oknum yang berpura-pura jadi pelajar atau yang melibatkan pelajar dalam aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh.

Sebanyak 210 orang terluka

Sementara itu, aksi unjuk rasa pada Senin malam, 30 September 2019 di kawasan DPR, Senayan, Jakarta menyebabkan ratusan orang mengalami luka-luka. Dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, ada 210 orang yang terluka.

"Ada 210 orang dibawa dengan menggunakan kendaraan ambulans untuk dibawa ke rumah sakit," katanya.

Dari 201 orang yang terluka, 15 orang di antaranya menjalani rawat inap. Sementara itu, pihaknya pada kemarin malam menyiagakan sebanyak 29 ambulans di sejumlah titik aksi unjuk rasa. Beberapa titik yang berakhir ricuh, yakni Semanggi, Senayan dan Jalan Gatot Subroto.