Giliran Sri Mulyani Datang ke Istana, Bakal Jadi Menkeu Jokowi Lagi?

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Sri Mulyani datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa pagi ini, 22 Oktober 2019. Dia tokoh pertama yang datang menggunakan dress code calon menteri Kabinet Kerja jilid II yang dipanggil Presiden Joko widodo (Jokowi), yakni kemeja putih dan celana hitam.

Sementara Jokowi kemarin, Senin, 21 Oktober telah memanggil sejumlah tokoh, baik dari kalangan profesional hingga partai. Beberapa nama yang telah dipanggil Jokowi pada Senin kemarin, di antaranya Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Thohir, Airlangga Hartato, Prabowo Subianto, Edhy Prabowo, Praktikno, Fajroel Rachman, dan Nico Harjanto.

Sri Mulyani sendiri telah menjabat sebagai menteri keuangan (menkeu) pada periode pemerintahan pertama Joko Widodo. Sebelum di era Jokowi, Sri Mulyani juga pernah menjabat sebagai Menkeu dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Juru bicara Istana, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa hari ini, Presiden Jokowi akan kembali memanggil sejumlah nama calon menteri 'muka lama' dan 'muka baru'. Dia memperkirakan bakal ada 7-9 orang yang akan dipanggil ke Istana hari ini.  

"Mungkin antara 7-9 orang tapi kalau sampai jam 3 atau 4 sore belum selesai, tidak semua bapak ibu calon menteri dipanggil. Karena dari offline, ada yang ditelpon dan yang lama hanya mencocokan chemistry dan evaluasi. Kalau nomenklatur diubah, tinggal lakukan evaluasi," kata dia, seperti dikutip dari tvOne.

Soal posisi menteri untuk Sri Mulyani, dia mengatakan, jika melihat beberapa kali Presiden menyampaikan tantang ekonomi global yang dihadapi dunia, termasuk di Indonesia, maka diharapkan posisi Sri Mulyani tak mengalami perubahan mendasar. Namun, Ngabalin mengatakan, kemungkinan, kementerian keuangan menjadi salah satu kementerian yang akan mengalami perubahan nomenklatur.    

"Kalau dirancang untuk alami perubahan, mungkin sisi kementerian keuangan ada nomenklatur yang mengalami perubahan karena ada Kementerian Investasi yang berubah dari Bekraf," ucapnya.

Dia berharap jika Sri Mulayani kembali jadi Menkeu maka kementerian yang dipimpinnya akan menjadi lebih kuat. Sebab, menurut dia, tak ada sosok yang memiliki pengalaman kuat, jam kerja cukup dan kerja nyata seperti Sri Mulyani.

"Kita harap dengan Sri Mulyani di posisi yang sama bisa lebih kuat di posisi yang baru dan diberi kepercayaan oleh presiden," ujarnya.