Alasan Jokowi Pertahankan Basuki dan Budi Karya di Kabinet Baru

Basuki Hadimuljono datang ke Istana Kepresidenan Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

VIVA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengumumkan kabinet barunya untuk lima tahun ke depan. Dalam kabinet baru ini, ada belasan menteri dan pembantu presiden ‘muka lama’.

Mereka sebagian melanjutkan tugas yang diemban dalam periode sebelumnya. Salah duanya, yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat basuki Hadimuljono dan menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dikutip dari VIVAnews, kedua sosok menteri ini tetap dipertahankan dalam periode kedua pemerintahan Jokowi untuk memastikan terwujudnya konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami harapkan Pak basuki dan Pak Budi bisa mempercepat konektivitas pariwisata hingga logistik," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu, 23 Oktober 2019.

Data Kementerian PUPR menyebutkan bahwa instansinya mendapatkan anggaran tahun depan mencapai Rp120,21 triliun. Anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air sebesar Rp43,97 triliun, konektivitas Rp42,95 triliun, dan permukiman senilai Rp22 triliun.

Selain itu, alokasi untuk bidang perumahan sebesar Rp8,48 triliun, pengembangan sumber daya manusia Rp525,2 miliar, pembinaan konstruksi senilai Rp725 miliar. Sedangkan untuk pembiayaan infrastruktur senilai Rp263,8 miliar serta dukungan manajemen, pengawasan dan pengembangan inovasi mencapai Rp1,08 triliun.

Di samping itu, juga diperuntukan mendukung lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Superprioritas sebesar Rp4,89 triliun, infrastruktur pendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua senilai Rp792 miliar serta mendukung infrastruktur pendidikan dan pasar sebesar Rp6 triliun.

Adapun besaran anggaran Kementerian Perhubungan pada 2020 yang telah disetujui mencapai Rp43,11 triliun. Dari data Kemenhub, anggaran tersebut, salah satunya akan digunakan untuk membangun infrastruktur transportasi dalam mendukung pengembangan destinasi wisata prioritas yang nilainya mencapai Rp441, 5 miliar.