Disebut Ditolak Kyai, Menag Fachrul Razi Akan Sambangi PBNU

Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi di Istana Kepresidenan Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

VIVA – Pengangkatan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo dikabarkan membuat organiasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) kecewa. 

Seperti diketahui beberapa posisi Menteri Agama belakangan ini memang diserahkan ke kader-kader Nahdliyin.  Seperti Suryadharma Ali, hingga yang terakhir ke Lukman Hakim Saifuddin. Walau menteri dengan latar belakang TNI, juga sudah pernah dijabat oleh purnawirawan.

Menanggapi hal tersebut, Fachrul Razi pun berencana untuk bertandang ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Pastilah ke PBNU, ke Muhammadiyah datang. Itu kan sahabat semua sama-sama punya misi yang sama bagaimana membangun umat bagaimana membangun bangsa," kata Facrul Razi, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019.

Hanya saja, ia menilai sikap-sikap itu bukan berarti mereka menolak kepemimpinannya. Ia membantah itu. Hanya memang, lanjut dia, perlu ada penjelasan langsung darinya ke pihak-pihak tersebut.

"Tinggal menjelaskan itu saja. Kalau nolak enggaklah, orang misinya saya dengan kita semua sama dong," lanjut mantan Wakil Panglima TNI itu dilansir dari VIVAnews.

Sebelumnya, PBNU merasa kecewa, dengan keputusan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang menunjuk Fachrul Razi sebagai Menteri Agama menggantikan Lukman Hakim Saifuddin.

Sebab, biasanya jabatan Menteri Agama diisi oleh kalangan tokoh agama, kiai dari ormas Nahdlatul Ulama seperti Menag sebelumnya.

"Saya dan pengurus lainnya, banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kyai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes," kata Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, KH. Robikin Emhas  di Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019.

Robikin menjelaskan, para kiai paham tentang Kementerian Agama dan harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama. "Namun, para kyai tak habis mengerti terhadap pilihan yang ada," katanya.

Rumadi Ahmad, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, juga menyampaikan hal senada.

Rumadi menilai Fachrul Razi tak berpengalaman dalam isu pendidikan Islam di bawah Kementerian Agama, dari pesantren, madrasah, perguruan tinggi keagamaan Islam (Ma`had Aly) hingga satuan pendidikan diniyah formal.

"Baik kalangan aktivis, pengurus, dan segala macamnya menunjukkan kekecewaan," kata Rumadi saat dihubungi, Rabu, 23 Oktober 2019.

"NU dalam posisi menghormati keputusan yang diambil oleh presiden meskipun secara kelembagaan, ada perasaan kekecewaan," tuturnya.

Fachrul Razi merupakan bekas perwira tinggi militer. Jabatan tertinggi dalam kariernya adalah wakil panglima TNI tahun 1999 hingga 2000. Selama dua pilpres terakhir ia berkampanye untuk Jokowi.