Pembantu Jokowi yang Punya Hubungan Darah dengan Ketum Parpol

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik 38 orang menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indoensia Maju pada Rabu, 23 Oktober 2019. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga telah melantik 12 wakil menteri periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 25 Oktober 2019.

Tapi, ada beberapa nama yang masih punya hubungan keluarga dengan ketua umum partai politik. Siapa saja mereka?

Pertama, Abdul Halim Iskandar yang dilantik menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Kedua, Angela Herliani Tanoesoedibjo yang baru saja dilantik Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Berikut profil Halim dan Angela:

Abdul Halim Iskandar

Halim lahir di Jombang, 14 Juli 1962 dan saat ini usianya 57 tahun. Ia menikah dengan Lilik Umi Nashiah dan dikaruniai tiga anak. Halim diketahui cicit dari Bisri Syamsuri dan kakak kandung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Sejak 1999, Halim memulai karier politiknya sebagai Ketua DPC PKB Jombang hingga akhirnya menjadi Ketua DPW PKB Jawa Timur.

Halim menghabiskan masa kecilnya di Pesantren Manbaul Ma`arif Denanyar Jombang, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan formal di MI, MTs dan MAN Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang dan melanjutkan pendidikan ke IKIP Yogyakarta.

Selain pendidikan formal, Halim juga pernah menjadi santri di Pesantren Manbaul Ma`arif Denanyar dari tahun 1968 hingga tahun 1980. Ia pernah menjadi guru BP di MAN Manbaul Maarif Denanyar, Jombang, Kepala SMK Sultan Agung Tebuireng, serta dosen di Institut Keislaman Hasyim Asy`ari.

Angela Tanoesoedibjo

Presiden Jokowi memberi tugas kepada Angela membantu Menteri Wishnutama Kusubandio untuk Kabinet Indonesia Maju lima tahun ke depan. Dia merupakan putri pertama Ketua Partai Perindo, Hary Tanosoedibjo.

Di Partai Perindo, wanita yang saat ini berusia 32 tahun dan jadi wakil menteri termuda itu menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal (wasekjen). Dalam pemilihan umum legislatif 2019, dia maju sebagai caleg Partai Perindo dengan Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo.

Angela lulusan dua universitas ternama di Australia. Pada 2008, ia meraih predikat Bachelor of Arts in Communications (Media Arts and Productions) di Universitas Teknologi Sydney, Australia. Kemudian dia melanjutkan pendidikan di Universitas New South Wales, Australia. Ia lulus tahun 2010 dengan menyandang Master of Commerce dalam bidang keuangan di Universitas tersebut.

Angela sudah berkecimpung dalam bisnis media milik ayahnya sebagai Komisaris Utama PT Media Nusantara Citra Tbk. Dia menjadi Direktur perseroan Media Nusantara Citra, Wakil Direktur RCTI sampai Wakil Direktur GTV.

Baca juga: Inikah Wakil Menteri Prabowo?

'Nepotisme' Hal Lumrah

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar mengatakan bahwa penunjukan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju merupakan hak prerogratif Jokowi sebagai Presiden RI.

"Walaupun kita tahu bahwa ada unsur mengamankan sebanyak-banyaknya dukungan elite politik di koalisi serta mengabaikan kebebasan sipil dan politik di masyarakat," kata Rully kepada VIVA.

Menurut dia, sebenarnya keputusan Jokowi yang mengangkat 34 orang menteri, empat pejabat setingkat menteri serta 12 orang wakil menteri menjadi pretensi negatif terhadap demokrasi ke depan. Kata dia, Jokowi seperti tersandera untuk mengamankan semua kepentingan di parlemen dan oposisi sekalipun.

"Saya rasa nepotisme itu lahiriah manusia. Manusia pasti mengedepankan keluarga atau kelompok terdekatnya dulu," tandasnya.