Ternyata, Panggilan Jokowi Awalnya dari Pria Bule Ini

Pengusaha mebel asal Perancis, Bernard Chene
Sumber :
  • Twitter/@jokowi

VIVA – Presiden Joko Widodo memperkenalkan seorang sahabat yang merupakan warga negara Prancis yaitu Bernard Chene. Ia merupakan mitra usaha Jokowi sejak dulu saat dia masih menjadi pengusaha mebel.

Tahu enggak, ternyata Bernard adalah orang yang pertama memanggil nama Joko Widodo dengan panggilan panggilan Jokowi. Makanya, Jokowi mengunggah sebuah cuplikan video pernyataan dari Bernard melalui akun Twitternya pada Minggu 10 November 2019.

"Nama saya Joko Widodo, dipanggil Jokowi. Dan nama panggilan ini melekat bukanlah dari saya kecil, tapi semenjak mengenal Bernard Chene. Dia kawan saya. Orang Prancis," kata Jokowi melalui Twitternya yang dikutip pada Senin 11 November 2019.

Video tersebut bisa ditonton melalui YouTube dengan judul PANGGIL JOKOWI SAJA. Video itu sudah diunggah sejak 8 November 2019 dan ditonton sekitar 706.340 kali.

Bernard menceritakan alasan kenapa memanggil nama Jokowi dan pengalaman pertamanya ketika bertemu pria yang menjadi Presiden Republik Indonesia dua periode itu. 

Berikut testimoni Bernard:

Katanya Panggilan Jokowi Anda yang buat, apa cerita dibaliknya?

Alasannya sangat sederhana. Di Prancis, kami terbiasa punya nama panggilan singkat. Dan nama Joko Widodo terlalu panjang buat saya. Kemudian saya tanya beliau, 'kalau tidak keberatan, boleh saya panggil Jokowi saja?' dan begitulah awal ceritanya.

Bagaimana perasaan Anda ketika nama panggilan Jokowi jadi dipakai semua?

Nama ini awalnya hanya di antara saya dan dia. Sekarang semua orang  memanggilnya dengan nama itu. Bagus, tidak apa-apa! Saya tidak kenapa-kenapa, senang tidak, sedih juga tidak. Yah mungkin sedikit senang sih, karena kan saya yang membuatnya. Bagus!

Masih ingat momen pertama bertemu Jokowi?

Tentu. Waktu itu ketika saya berada di Solo, sekitar pertengahan tahun 1999.

Kesan Anda pertama ketemu Jokowi?

Saat itu saya sangat terkesan dengan kedewasaannya. dari matanya terlihat kalau ia sangat pintar dan penuh gairah hidup.

Bagaimana Anda bisa dekat dengan Jokowi?

Saya saat itu memang sering berbisnis furnitur dengan paman beliau di Surakarta. Suatu hari, sang paman memperkenalkan beliau ke saya. Beliau saat itu lulusan kehutanan.

Dan saya bertanya apakah dia bisa memproduksi furnitur. Dengan mantap dia menjawab, ya kenapa tidak? Dia memperlihatkan sejumlah model furnitur dan diberikan ke saya. Dari situ saya langsung merasa bisa mempercayainya. Dan kami mulai berbisnis bersama.

Pernah kecewa berbisnis dengan Jokowi?

Ah, tidak pernah! Tidak pernah!

Apa tanggapan Anda saat Jokowi masuk ke politik?

Luar biasa, luar biasa. Bagaimana kamu bisa percaya seseorang yang biasa kerja bersama kamu di hutan, di pabrik, di kantor. Suatu hari orang itu tidak lagi bekerja dengan kamu, tapi menjadi seorang wali kota, seorang gubernur dan menjadi presiden dari negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Jadi, ya saya terkejut, terkesan. Tapi sangat senang dengan apa yang terjadi dengannya. 

Anda pernah diminta untuk bertemu Jokowi di Paris. Bagaimana ceritanya?

Ketika kami berada di Jakarta sebelumnya, dia bilang ke saya, kemungkinan saya akan datang ke Paris 6 bulan lagi, siapa tahu saya ingin bertemu dengan kamu.

Saya yakin, tidak mungkin karena sekarang dia presiden. Tapi kenyataannya, pada suatu minggu saya mendapat telepon dari Kedutaan Besar Indonesia bahwa saya mendapat permintaan dari tuan presiden, ia ingin bertemu anda besok siang. Jadi saya pergi ke hotel tempat ia menginap, dan protokoler bilang kalau saya cuma punya waktu 25 menit. 

Tapi pada kenyataannya dia menahan saya sampai satu setengah jam. Karena pada saat itu dia bilang, Bernard saat ini saya bukan sedang menjadi presiden. Sekarang saya adalah Jokowi, sedang bersama kamu Bernard. Kita bisa berbincang tentang keluarga, tentang bisnis kita, tentang hubungan kita dan saat itu saya merasa Jokowi adalah saudara saya. 

Apa ada yang berubah dari Jokowi setelah menjadi presiden?

Tidak sama sekali. Ketika saya melihat dia di internet, untuk melihat kebijakan-kebijakan yang dibuatnya, dia berbincang dengan presiden-presiden dari negara lain, dia membuat keputusan penting untuk negaranya. Tapi dengan lagu yang sama, dengan suara yang sama, dia tetap Jokowi yang sama bagi saya.

Definisi Jokowi dalam tiga kata?

Realible (dapat diandalkan), faithful (dapat dipercaya) dan smart (sangat pintar). Itu tiga kata untuk Jokowi.

Apa pesan untuk Jokowi?

Ah sama seperti yang saya sampaikan melalui Kedutaan Besar Indonesia setelah pemilu, saya sangat bangga dengannya, saya masih menjadi saudaranya dan saya mendukungnya tanpa terkecuali.