Diduga Lakukan Pelecehan, Abdi Dalem Keraton Yogya Dipecat

Keraton Yogyakarta saat acara Grebek Maulud beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Tindakan tegas diambil oleh Keraton Yogyakarta terhadap seorang abdi dalemnya yang berinisial SW (68). Tindakan tegas berupa pemecatan ini diambil karena SW diduga melakukan pelecehan terhadap seorang mahasiswi di Alun-alun Utara.

Pengageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau Sekjen Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono tindakan tegas berupa pemecatan ini dikeluarkan oleh Keraton Yogyakarta terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan abdi dalem berinisial SW.

Putri Kedua Sultan HB X ini menyebut dirinya telah berkoordinasi dengan pengageng (pemimpin) yang membawahi abdi dalem tersebut. Selain itu, GKR Condrokirono menyebut juga telah berkoordinasi dengan Tepas Perintah Ageng.

“Iya (dikeluarkan sebagai abdi dalem). Dari Keraton kita menindak tegas. Saya sudah koordinasi dengan pengagengnya sama Tepas Perintah Ageng untuk berkas-berkas beliau kan ada konsekuensinya,” kata GKR Condrokirono di Bale Raos, Selasa, 12 November 2019 dilansir dari VIVAnews.

Terhadap kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh abdi dalem Keraton Yogyakarta, GKR Condrokirono menyerahkan kasus itu pada hukum yang berlaku. GKR Condrokirono juga memercayakan penanganan kasus dugaan pelecehan itu ke pihak kepolisian.

Sebelumnya, Sekretaris Forum Komunikasi Alun-alun Utara (FKAAU), Krisnadi menerangkan bahwa pelecehan seksual bermula saat ada tiga orang mahasiswi berinisial SA (20), E (21) dan MDA (19) tengah berada di tengah Alun-alun Utara, Minggu, 10 November 2019 sekitar pukul 22.10 WIB.

Saat itu, ketiga mahasiswi didatangi oleh seseorang yang mengenakan pakaian peranakan seperti yang lazim dipakai abdi dalem. Pria berinisial SW ini pun merayu korban.

"Seseorang yang terduga abdi dalem itu datang dan lalu terlibat obrolan yang tiba-tiba menjurus ke hal porno. Sambil merayu mendekati salah satu mahasiswi dan mencoba memegang tangan mahasiswi berinisial SA (20)," kata Krisnadi saat dihubungi.

Saat tangannya dipegang oleh pelaku, SA pun menepisnya. Setelahnya pelaku SW pun mendekati E dan MDA yang berjalan di belakang SA. SW pun kemudian mengajak MDA ngobrol.

"Terduga abdi dalem mendekati mahasiswi MDA dan ngobrol terus menarik tangan mahasiswi MDA, dipaksa memegang kemaluan oknum terduga abdi dalem," kata Krisnadi.

"Korban terus menangis lalu diantar ke pos pam budaya oleh tukang parkir. Oleh teman-teman FKAAU, mencari keberadaan pelaku. Pelaku pun kemudian diamankan ke pos FKAAU dan diserahkan ke Polsek Gondomanan," tambah Krisnadi.