4 Eks Kapolda Metro Jaya jadi Kapolri, Ada Jebolan Densus 88

Jenderal Idham Azis dilantik Presiden Jokowi sebagai Kapolri.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Wahyu Putro

VIVA – Jenderal Polisi Idham Azis dilantik menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 1 November 2019.

Ia menggantikan posisi Tito Karnavian yang dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Keduanya pun memiliki persamaan, yaitu sama-sama mantan Kapolda Metro Jaya. Lantas, siapa saja mantan Kapolda Metro Jaya yang menjabat Kapolri? Yuk, kita simak.

Timur Pradopo

Ia merupakan pria kelahiran di Jombang, Jawa Timur, 10 Januari 1956. Timur adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1978 dan menjadi Kapolri menggantikan Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri.

Timur Pradopo menjabat sebagai Kapolri sejak 22 Oktober 2010 hingga 25 Oktober 2013, setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta 22 Oktober 2010.

Sebelum menjadi Kapolri, Timur Pradopo pernah menjabat Kapolda Metro Jaya pada 8 Juni hingga 7 Oktober 2010. Kemudian pernah menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri untuk masa jabatan 7 Oktober sampai 22 Oktober 2010.

Sutarman

Ia pernah menjadi ajudan Presiden Keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 2000. Pria kelahiran Weru, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957 tersebut menjabat Kapolri menggantikan Jenderal (Purn) Timur Pradopo untuk masa jabatan 25 Oktober 2013-16 Januari 2015.

Sutarman adalah tokoh yang pernah merasakan sebagai Kapolda Kepulauan Riau untuk masa jabatan 9 Desember 2005-23 Agustus 2008. Ia juga menjabat Kapolda Jawa Barat masa jabatan 6 Juni 2010-7 Oktober 2010.

Selanjutnya, ia juga pernah menjabat Kapolda Metro Jaya untuk masa jabatan 7 Oktober 2010-6 Juli 2011, Kabareskrim Polri masa jabatan 6 Juli 2011 hingga 24 Oktober 2013.

Tito Karnavian

Ia termasuk seorang perwira polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat. Ketika berpangkat AKBP atau letnan kolonel, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964 ini sudah memimpin Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azhari di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Selain itu, Tito juga memimpin tim khusus membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top. Atas prestasi ini, Tito kembali meraih kenaikan pangkat. Tito pun berhasil menjadi Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror masa jabatan November 2009-Oktober 2010.

Kemudian, Kapolda Papua untuk masa jabatan 21 September 2012-16 Juli 2014. Tito Karnavian ditugaskan sebagai Kapolda Metro Jaya pada masa jabatan 12 Juni 2015-16 Maret 2016.

Lalu, menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke-3 periode 16 Maret-20 Juli 2016, dan puncaknya, Tito Karnavian dilantik oleh Presiden
Jokowi menjadi Kapolri untuk masa jabatan 13 Juli 2016 hingga 22 Oktober 2019.

Idham Azis

Jenderal bintang empat ini lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963. Ia dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019. Idham Azis merupakan lulusan Akpol 1988 dan berpengalaman di bidang reserse dan antiteror.

Ia sama seperti Tito, mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat bergabung dalam Tim Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) saat melumpuhkan teroris Dr. Azhari di Batu, Malang, Jawa Timur pada 9 November 2005.

Kemudian, Idham Azis pernah menjabat Kapolda Sulawesi Tengah masa jabatan 3 Oktober 2014-23 September 2016.

Selanjutnya, menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk masa jabatan 23 September 2016-20 Juli 2017. Lalu, Kapolda Metro Jaya untuk masa jabatan 20 Juli 2017-22 Januari 2019.

Jabatan terakhir sebelum menjadi orang nomor satu di Polri adalah Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri untuk masa jabatan 22 Januari-1 November 2019.