Bamsoet Beberkan Alasan Mundur dari Bursa Ketum Golkar

Bambang Soesatyo
Sumber :

VIVA – Wakil Koordinator bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mundur dari bursa Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2019. Soal pengunduran dirinya, Ketua MPR itu menegaskan tidak ada intervensi dari siapa pun, termasuk dari Istana.

Dia pun membeberkan alasan sebenarnya tidak ikut bertarung memperebutkan kursi Ketum Partai Golkar lima tahun ke depan. Salah satunya, karena situasi politik menjelang Musyawarah Nasional X Partai Golkar yang terus memanas.

"Ada beberapa alasan kenapa kemudian saya memutuskan tidak melanjutkan (proses pencalonan). Yang pertama, setelah saya mencermati situasi menjelang mudan yang semakin memanas," kata dia saat Munas X Partai Golkar di Jakarta, Selasa malam, 3 Desember 2019, dikutip dari VIVAnews.

Alasan lainnya, supaya iklim politik di dalam negeri tetap kondusif karena hal itu bisa memberi imbas pada kondisi ekonomi negara. Karena itu, demi kepentingan bangsa, Bamsoet mengaku rela membatalkan niatnya melanjutkan proses pencalonan menjadi Ketum Golkar.

""Perlu langkah yang tepat untuk menjaga situasi politik sebagaimana disampaikan presiden tadi tetap kondusif agar bisa kita semua menjawab tantangan pengaruh ekonomi global," ujarnya.

Selain alasan itu, Bamsoet menambahkan, ingin supaya Partai Golkar tetap solid, sehingga langkah mundur dipilihnya. Hal itu diputuskan setelah bertemu dengan sejumlah tokoh senior Partai Golkar, seperti Ketua Dewan Pembina partai Golkar Aburizal Baktir, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar pandjaitan, Ketua Dewan Pakar Patai Golkar Agung Laksono, dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbat Tanjung. Dia juga menemui Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno dan Pontjo Sutowo.

"Plus semalam kami sudah bertemu melaporkan perkembangan terakhir dan perlunya saya ambil langkah-langkah agar Partai Golkar tetap solid atas saran, nasihat para senior tadi, termasuk pak Pontjo," ujarnya.

Dia menuturkan bahwa cara itu dinilai sesuai dengan apa yang dianut oleh Golkar dalam menuntaskan persoalan. Keputusannya itu, dia menambahkan, demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar.

"Plus semangat kami dengan Pak Airlangga dan diampingi Pak Luhut, Dewan pembina, Dewan Pakar memberikan nasihat agar rekonsiliasi," ucapnya.

Atas keputusannya itu, Bamsoet mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sekali lagi ingin mengajak semuanya memberikan tepuk tangan untuk Bapak Bambang Soesatyo," kata Jokowi.

Lebih jauh Jokowi menyampaikan bahwa stabilitas internal Partai Golkar penting demi suasana politik nasional. Ia menegaskan bahwa jika terjadi gesekan di Partai Golkar akan membawa suasana buruk bagi politik nasional.

"Karena kalau Golkar panas, perpolitikan nasional juga panas. Sebetulnya juga enggak apa-apa dalam demokrasi. Tapi kalau ada kerukunan kenapa yang panas panas,"kata dia.