ASN Milenial Banyak Terpapar Radikalisme, Berguru ke Mbah Google

Para aparatur sipil negara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Setkab

VIVA – Inspektur Wilayah III Kementerian Hukum dan HAM, Ahmad Rifai mengungkapkan beberapa aparatur sipil negara atau ASN yang terpapar paham radikal maupun intoleran. Mayoritas ASN yang terpapar ternyata dari kalangan usia muda atau ASN milenial.

“Ini yang terpapar awalnya anak-anak muda. Kan kasihan yang milenial-milenial,” kata Rifai di Jakarta Pusat, Selasa 10 Desember 2019.

Menurut dia, anak-anak milenial aparat sipil tersebut mudah terpapar radikalisme karena mengetahui bagaimana mereka mencari informasi dari digitalisasi dan media sosial. Malahan, kata Rifai, ada ASN yang belajar agama tanpa guru, tapi dari Mbah Google.

“Ini sangat berbahaya, belajarnya sama Mbah Google, ya repot. Semua kan seperti itu, dia belajar bagaimana cara merakit bom dari sana,” ujarnya.

Nah, Rifai mengatakan, hal yang sangat disayangkan ASN yang terpapar virus radikalisme itu dengan mudah mendapatkan informasi, tapi tidak bisa mencerna dan menanyakan kepada ahlinya. Misalnya, soal agama tentu bertanya kepada para ulama.

“Kalau mau bikin konstruksi, ya insinyur yang ditanya. Jangan tanya agama ke insinyur, ya Jaka Sembung. Kaya seperti itu yang terjadi, begitu mudahnya informasi mereka tidak belajar agama dengan guru yang tentunya kompeten dari sisi keilmuan keagamaannya,” jelas dia.