Cegah Ular Datang ke Rumah, Caranya Mudah

ular kobra
Sumber :
  • instagram LIPI

VIVA – Memasuki musim penghujan, beberapa wilayah di Indonesia diteror ular kobra. Yang paling menggegerkan di Royal Citayam Residence, Bogor.

Ular juga meneror beberapa wilayah lain, seperti Depok, Bekasi, Jakarta Barat hingga Aceh Besar. Di Depok, teror ular kobra tak cuma di pemukiman warga tapi hingga masuk pasar. Bahkan, ada korban akibat gigitan ular tersebut.

Komandan Regu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Merdy Setiawan sempat mengatakan, saat musim bertelur seperti saat ini, laporan terkait kasus ular di pemukiman di wilayah Depok meningkat hingga dua kali lipat. Bulan ini saja, sudah ada 20 laporan.

"Bulan biasanya kurang lebih lima laporan dalam sebulan, tapi untuk bulan ini sudah 20 laporan," kata dia, beberapa waktu lalu.

Untuk mengatasi masalah itu, TNI, Polri, komunitas reptil hingga warga gotong royong. Namun perlu hati-hati untuk menangkap ular jenis ini lantaran meski masih bayi, kobra ternyata juga punya bisa (venom) berbahaya. 

Dalam Instagram LIPI Indonesia, ular kobra atau disebut juga ular sendok adalah jenis ular berbisa dari suku Elapidae. Disebut ular sendok karena ular ini bisa menegakkan dan memipihkan lehernya, melengkung menyerupai sendok,  apabila merasa terganggu atau merasa terancam oleh musuhnya. Ular ini juga memiliki kemampuan menyemprotkan bisa. 

Baca juga: Deretan Kebijakan Jokowi Paling Kontroversial Sepanjang 2019

Peneliti reptil dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Amir Hamidy menuturkan bahwa ada dua jenis ular kobra di Indonesia. Kobra sumatra atau Naja sumatrana yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan serta kobra jawa atau Naja sputarix yang terdistribusi di Jawa, Bali, Lombok, Komodo, Rinca, Sumbawa, dan Flores.

Dia menjelaskan bahwa ular kobra jawa menghuni tipe habitat, seperti perbatasan hutan yang terbuka, savana, persawahan, dan pekarangan. Ular ini punya panjang rata-rata 1,3 meter hingga 1,8 meter ini.

Induk betina ular kobra Jawa sekali bertelur bisa menghasilkan 10-20 butir telur. Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu tiga sampai empat bulan. Telur kobra diletakkan di lubang-lubang tanah atau di bawah serasah daun kering yang lembap. Awal musim penghujan merupakan waktu menetasnya telur ular dan fenomena ini wajar dan merupakan siklus alami.

Untuk menghindari masuknya ular ke rumah, dia menyarankan, menjaga kebersihan rumah. Misalnya, Gunakan pembersih lantai dengan aroma yang menyengat karena ular tidak suka dengan bau yang tajam. 

"Hindari meninggalkan sampah bekas makanan di rumah yang dapat mengundang tikus mangsa ular,” ujarnya. 

Selain itu, selalu bersihkan rumah dari tumpukan barang-barang, termasuk perkarangan rumah dari tumpukan daun-daun kering atau material yang menumpuk. Pasalnya, tempat-tempat itu bisa menjadi lokasi persembunyian ular.

Untuk keamanan, pemindahan ular dilakukan dengan pendampingan dari petugas yang berwenang dan memiliki pengetahuan untuk menangani ular berbisa. Pihak yang bisa dihubungi untuk membantu, seperti Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Yayasan Sioux Ular Indonesia.