10 Keramik Dinasti Ming Dipamerkan di Semarang

Koleksi keramik asal berbagai museum dunia di Museum Mart Ronggowarsito Semarang
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pelaksanaan Museum Mart 2016 yang digelar selama enam hari di Museum Ronggowarsito, Semarang, Jawa Tengah, mampu menyedot animo masyarakat di semua kalangan. Apalagi perhelatan tahunan ini selalu berinovasi menghadirkan berbagai koleksi langka dari Indonesia maupun mancanegara.

Salah satu koleksi unik yang dihadirkan kali ini, adalah 10 keping keramik langka dari daratan China. Bukan sembarang keramik, benda antik itu merupakan peninggalan masa kekaisaran Dinasti Ming di abad 5-7 Masehi silam.

Kepala Seksi Pengkajian dan Pelestarian Museum Ronggowarsito, Budi Santoso, mengatakan panitia acara sengaja mendatangkan langsung 10 keramik Dinasti Ming tersebut ke Semarang. Tujunnya, agar masyarakat luas bisa mengetahui ilmu pengetahuan di bidang pembuatan alat makan, yang telah mahsyur sejak zaman dahulu.

"Jadi adanya keramik ini menjadi cerita sendiri soal sepak terjang Dinasti Ming, saat menguasai dataran Cina saat itu, " kata Budi di Semarang, Selasa, 17 Mei 2016.

Menurut Budi, keramik dari berbagai jenis itu merupakan barang baru yang dieskavasi dari lokasi temuannya pada 2015 lalu, di perairan dekat China. Hal ini membuat bentuknya masih sesuai asli, seperti ratusan tahun silam.

Dijelaskannya, 10 keramik ini dulunya merupakan tempat makan para bangsawan kala itu. Menurut sejarah, saat Dinasti Ming berkuasa, penduduknya memang dikenal mahir membuat peralatan makan dari tanah liat, yang dicampur berbagai bahan tertentu, hingga menjadi piring, cawan atau pun mangkuk.

Ciri khas keramik peninggalan kekaisaran Ming, kata Budi, salah satunya pada bagian cekungannya, selalu terdapat ukiran bergambar ikan louhan. Ikan itu merupakan hewan air yang dipercaya bangsa China mampu membawa keberuntungan dan pelimpahan rezeki.

"Yang kami pajang di pameran ini keramik bergambar louhan yang berwarna hijau lumut," ungkap Budi.

Selain keramik dari negeri Tirai Bambu, pengelola museum juga menampilkan keramik kuno yang ditemukan di bawah perairan Bangka Belitung, Indonesia. Selain itu, juga temuan keramik di perairan Tuban, Lamongan dan Jepara.

Namun, yang paling menyita perhatian pengunjung adalah keramik peninggalan Belanda dan Turki yang turut dipajang di bagian depan ruang pamer Museum Mart 2016 ini.

Keramik antik ini memiliki daya tarik tersendiri, karena pada bagian depannya sedikit retak. Pada ukirannya, keramik Turki terdapat tulisan kaligrafi tanpa harakat.

"Rata-rata usia keramik ini sudah ribuan tahun, bahkan keramik peninggalan bangsawan Inggris ini sudah ditemukan sejak Abad ke-15," terang Budi.