Cak Imin: Koalisi Keumatan Habib Riziq Ramaikan Demokrasi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, di sela Safari Cinta Ramadan di kantor NU Jawa Barat di Kota Bandung pada Minggu, 3 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar tidak mempermasalahkan maklumat, Habib Rizieq Sihab pada Persaudaraan Alumni 212 untuk segera terealisasinya deklarasi terbuka Koalisi keumatan Gerinda, PAN, PKS dan PBB.

"Koalisi keumatan saya kira meramaikan suasana demokrasi kita. Kita tunggu saja wakilnya siapa, presidennya siapa, kita tunggu," kata Muhaimin usai berbuka puasa Berbagai Cinta di DPP PKB, Jakarta, Senin 4 Juni 2018.

Ia melihat upaya pembentukan poros dan koalisi jelang Pemilu 2019 sebagai sesuatu yang wajar di era demokrasi. Karena hal tersebut sebagai bagian dari strategi politik menerima aspirasi dari masyarakat.

"Yang penting mari kita bersaing dengan sehat," tegasnya.

Sebelumnya Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif mengatakan dirinya telah bertemu dengan, Rizieq Syihab. Pertemuan tersebut usai, Rizieq bertemu dengan Amien Rais dan Prabowo Subianto di Mekah.

Menurut Slamet pada pertemuan itu, Habib Rizieq memberikan beberapa arahan pada PA 212. Pertama, PA 212 diamanahkan untuk terus mendorong agar terealisasinya Deklarasi terbuka Koalisi keumatan Gerinda, PAN, PKS dan PBB (Sebelum Deklarasi Capres-Cawapres).

"Dengan tujuan persatuan umat islam yang sudah terbangun dalam spirit 212 tetap terjaga dengan baik, sehingga akan berdampak pada kemenangan di Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019," kata Slamet melalui keterangan persnya, Minggu 3 Juni 2018.

Arahan kedua, mengenai rekomendasi calon presiden dan calon wakil presiden. Habib Rizieq Mengapresiasi semua usulan dan aspirasi umat dalan Rakornas. Dan menilai semua calon yang direkomendasikan bagus dan pantas memimpin negeri ini.

"Semua calon yang direkomendasikan akan diberikan kesempatan yang sama untuk memaparkan visi dan misinya, serta komitmennya dalam memperjungkan islam pada ijtima ulama bulan Juli di Jakarta yang akan diadakan oleh GNPF Ulama bekerjasama dengan DPP FPI dan PA 212," ungkapnya.