Romahurmuziy Punya Pengalaman Traumatik Saat Orde Baru

Ketua Umum PPP Mohammad Romahurmuziy.
Sumber :
  • Dok. PPP.

VIVA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, M. Romahurmuziy, menyayangkan keinginan salah satu tim sukses Prabowo Subianto, Titiek Soeharto, yang ingin membawa Indonesia ke era kepemimpinan Orde Baru jika Prabowo terpilih menjadi presiden.

Rommy, begitu ia biasa disapa, mengaku mempunyai pengalaman traumatik semasa Orba. Sebagai anak keluarga PPP saat Orba, karena ibunya (almarhumah) Umroh Mahfudoh pernah menjabat sebagai Ketua DPW PPP Yogyakarta, Rommy pernah mengalami teror.

Di saat musim kampanye, rumahnya sudah biasa diserang dan diteror. Bahkan, pada tahun 1987, Rommy sering dikawal oleh Gerakan Pemuda Kabah (GPK) saat akan berangkat sekolah karena adanya ancaman penculikan.

"Masih sangat segar dalam ingatan, rumah kami sering diserang setiap masa kampanye. Yang menyerang tentu saja adalah kekuatan-kekuatan Orde Baru dengan partai politiknya saat itu," cerita Rommy melalui pesan tertulisnya, Jumat 23 November 2018.

Bahkan salah satu petugas full timer di kantor DPW PPP Yogyakarta, yaitu Agung Syahida, dibunuh pada tahun 1982. Kenangan masa lalu ini menurut Rommy bisa saja terulang jika kepemimpinan ala Orba kembali dimunculkan di zaman reformasi seperti saat ini sehingga wacana ini menurutnya sangat membahayakan.

Di zaman Orba, menurut Rommy, seluruh lawan politik penguasa dikerdilkan, termasuk PPP.  Orba menggunakan kedok Demokrasi Pancasila untuk membenarkan tindakan mereka.

"Pemerintahan saat itu menggunakan kedok demokrasi Pancasila. Jadi atas nama demokrasi Pancasila, yang mereka lakukan pertama adalah memberangus seluruh kekuatan lawan politik yang ada. Bahkan sampai penghilangan nyawa," kata Rommy.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Titiek Soeharto dalam sejumlah kesempatan menyampaikan bahwa ia memimpikan Indonesia kembali ke era Orba. Putri mendiang Presiden Soeharto itu merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, yang merupakan salah satu pendukung pasangan Prabowo-Sandi, dan juga mantan istri Prabowo Subianto. (ren)