Tim Jokowi Sebut Ide PKS Hapus Pajak Sepeda Motor Tak Realistis

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga (kiri)
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA – Tim sukses pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menentang ide tentang penghapusan pajak sepeda motor dan pemberlakuan Surat Izin Mengemudi untuk seumur hidup yang digulirkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Arya Sinulingga selaku Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf menyebutkan, ide PKS itu tidak realistis. Ia menilai, PKS sengaja menghembuskan agar isu itu menimbulkan polemik untuk mencari perhatian publik.

"Anda tahu kan PKS kondisinya mungkin menang atau tidak. Saya khawatir teman-teman PKS karena tahu susah menang, akhirnya menjanjikan sesuatu yang tidak realistis," kata Arya di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Jumat, 23 November 2018.

Arya menegaskan, sulit merealisasikan ide yang dilontarkan dari PKS itu. Jika wacana tersebut diterapkan, jumlah kendaraan makin meningkat di kota-kota besar.

Sementara pemerintah berkeinginan mengurangi kendaraan agar berkurangnya polusi udara dan warga beralih ke transportasi publik. "Jadi ini hanya menjanjikan sesuatu yang mustahil untuk menggaet elektroral," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pemenangan Pemilu (TPP) PKS, Almuzzammil Yusuf mengatakan, partainya menjanjikan dua hal jika menang dalam Pemilu tahun depan. Mereka akan memperjuangkan Rancangan Undang-undang (RUU) Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM Seumur Hidup.

"Pertama kebijakan ini akan meringankan beban hidup rakyat. Data-data menunjukkan beban hidup rakyat semakin berat, karena tarif dasar listrik naik, harga beras kualitas medium yang terus naik berdasarkan data BPS yaitu rata-rata harga beras sepanjang 2010 sampai 2018 (dari Rp6.700 naik menjadi Rp12.000)," kata dia saat menggelar keterangan pers di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis, 22 November 2018.