Megawati: Ideologi Bukan Ciptakan Pemimpin Mahir Manipulasi

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri menyampaikan pidato dalam peringatan HUT PDI Perjuangan ke-46 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengingatkan soal pentingnya ideologi politik yang membuka kesadaran rakyat, sehingga tidak menciptakan pengikut yang patuh, buta dan mati rasionalitasnya.

"Ideologi bukan alat yang berfungsi mengumpulkan pengikut dan legitimasi para pemimpinnya. Ideologi bukan mesin, untuk memproduksi pengikut yang patuh, buta, dan mati rasionalitasnya. Bukan untuk ciptakan pemimpin yang mahir memanipulasi," kata Mega dalam Rakernas PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019.

Ia mengatakan, ideologi yang benar justru berfungsi melahirkan massa maupun rakyat yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap kepentingan nasional. Ideologi yang benar justru suatu penuntun bagi pemimpin untuk meleburkan dirinya, bagi masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi rakyat.

"Berpolitik harus dengan ideologi Pancasila, karena saya ingin partai ini mampu lahirkan politisi-politisi berkarakter, punya prinsip, sehingga tak tersesat dan menyesatkan rakyat saat dipercaya menjadi pemimpin," kata Megawati.

Menurut dia, sekarang ini fenomena politik yang ada seharusnya membuka kesadaran semua. Sebab, sudah saatnya bangsa ini memiliki satu konsep dengan pokok-pokok pikiran Pancasila. Di antaranya, Pancasila sebagai penuntun kehidupan berbangsa dan bernegara. "Pancasila sebagai haluan dalam tiap pengambilan keputusan politik," kata Mega. (asp)