Yusril Tegaskan PBB Resmi Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin

Yusril Ihza Mahendra
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

VIVA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan tidak ada Poros Mekah yang mendukung ijtima ulama sebagai arah politik PBB pada Pemilu 2019, seperti yang dideklarasikan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban.

"Poros Mekah juga enggak ada. Caleg PBB pada semua tingkatan itu disahkan oleh DPP, DPW dan DPC PBB sesuai tingkatannya. Jadi tidak ada caleg PBB Poros Mekah dan lain-lain," kata Yusril melalui pesan singkatnya, Sabtu 26 Januari 2019.

Menurutnya Poros Mekah yang dideklarasikan oleh Ketua Majelis Syuro PBB MS Kaban dan dihadiri 80 caleg dan pengurus partai hanya bersifat personal. "Kegiatan tersebut adalah kegiatan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan PBB sebagai sebuah institusi partai," ujarnya.

Atas dasar itu ia tak mempermasalahkan keputusan majelis syuro dan Poros Mekah yang menyatakan arah PBB mendukung capres sesuai hasil ijtima ulama (Parabowo-Sandi) di Pemilu 2019.

"PBB secara resmi dan organisatoris memberikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin. Kalaupun ada pribadi-pribadi anggota yang berbeda pandangan, sebagai partai demokratis, PBB menghormati perbedaan pandangan itu. Namun ekspresi atas perbedaan itu wajib dilakukan atas nama pribadi masing-masing dan tidak melibatkan institusi partai," paparnya.

Baginya sikap pribadi harus dibedakan dengan sikap partai. "Dengan demikian, keutuhan PBB sebagai partai akan tetap terjaga dengan menjunjung tinggi kemajemukan dan prinsip saling menghormati," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro PBBMS Kaban mendeklarasikan Poros Mekah, dan memastikan dukungannya kepada capres sesuai ijtima ulama di Pemilu 2019. "Kita membulatkan tekad deklarasi Poros Mekah," kata Kaban di Gedung DII, Jakarta.

Mantan Menteri Kehutanan itu menambahkan keputusan majelis syuro mendukung capres cawapres sesuai ijtima ulama ini berdasarkan aspirasi kader dan para caleg PBB di seluruh Indonesia. "Saya merekam aspirasi itu. Lebih dari 80 persen adalah untuk ikuti ijtima ulama," tegasnya.