PDIP Tak Ingin Menang dengan Cara Kotor

Sekretaris TKN dan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menekankan tidak ingin menang dengan cara kotor. Sebab, banyak tuduhan dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut petahana menggunakan alat negara untuk menang di Pilpres 2019.

"PDIP mendorong alat negara tidak digunakan karena kami punya pengalaman buruk pada 2004 dan 2009," kata Hasto dalam rapat konsolidasi bersama DPC PDIP Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara dan Way Kanan, Jumat 1 Maret 2019 malam dalam rangka Safari Kebangsaan IX menyusuri Propinsi Lampung.

Sekretaris Jenderal TKN Jokowi-Ma'ruf ini juga mengingatkan PDIP pernah diserang rezim Soeharto. Karena itu, Hasto mengatakan partainya tidak akan melakukan hal yang kotor untuk menang. Apalagi menunggangi Komisi Pemilihan Umum seperti yang dituduhkan kubu sebelah.

"Kami pun tidak mau kekuasaan yang tidak benar," kata Hasto.

Hasto juga menyadari banyak serangan kampanye hitam berupa hoaks dan fitnah kepada PDIP beserta Jokowi-Ma'ruf. Hal itu dikarenakan elektabilitas PDIP dengan petahana tak terbendung. Seharusnya, kubu-kubu yang terganggu memberikan kerja nyata untuk merebut hati rakyat.

Hasto melanjutkan banyak program-program Jokowi yang sangat menyentuh kebutuhan rakyat. Kecintaan rakyat, menurut Hasto, semakin bertambah dengan lahirnya tiga kartu sakti, yakni KIP Kuliah, Kartu Sembako dan Kartu Prakerja.

"Pak Jokowi lakukan hal yang fundamental seperti mengembalikan tanah untuk rakyat. Jokowi mengenal apa itu ketidakadilan dan kesulitan. Bukan hanya retorika." (mus)