Kampanye Akbar di Bali, Prabowo akan Singgung Reklamasi Teluk Benoa

Calon presiden Prabowo Subianto di hadapan ribuan pendukungnya di Bengkulu, Kamis, 14 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Harry Siswoyo

VIVA – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, akan menyapa publik Bali dalam kampanye akbar, Selasa besok, 26 Maret 2019. Prabowo akan menyampaikan orasi politiknya di Lapangan Kompyang Sujana, Jalan Mahendradatta Denpasar.

Ketua Umum Partai Gerindra itu dijadwalkan akan menyapa pendukungnya pada Selasa pagi, pukul 08.30 WITA. "Karena pada siang hari pukul 02.00 WITA, Pak Prabowo harus menyapa warga NTB," ujar Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Provinsi Bali, Ida Bagus Putu Sukarta di kantor DPD Gerindra Bali, Senin, 25 Maret 2019.

Dia menjelaskan dari estimasi, massa yang akan menghadiri kampanye akbar Prabowo sebanyak 20 ribu orang. Massa ini antara lain kader partai koalisi, relawan dan masyarakat Bali pendukung Prabowo-Sandi.

Sukarta menekankan Prabowo dan Sandi memiliki perhatian yang lebih terhadap Pulau Bali.

"Ini kali dua Prabowo ke Bali selama hajatan Pilpres 2019. Pak Sandi sudah tiga kali. Perhatian Prabowo dan Sandi terhadap Bali sangat besar. Boleh dibilang Bali ini rumah kedua mereka berdua," ujarnya.

Dia menegaskan, Prabowo akan menyampaikan visi misi yang berkaitan dengan kesejahteraan serta adat dan budaya Bali. Kata dia, isu lingkungan di Bali akan disorot Prabowo. Salah satunya terkat penolakan reklamasi Teluk Benoa.

Kemudian, soal industri pariwisata Bali yang sudah selayaknya dinikmati masyarakat Pulau Dewata.

"Lingkungan ini harus dijaga. Biota laut kita harus dijaga. Sejak awal Gerindra mendorong pengembangan pariwisata di utara, barat dan timur, bukan di selatan. Masyarakat Bali harus menikmati pariwisatanya sendiri. Jakarta sudah menjadi bukti nyata bagaimana sikap Prabowo Sandi (terhadap reklamasi Teluk Jakarta)," ujar Sukarta.

Direktur Relawan Prabowo-Sandi Provinsi Bali, Fabian Andrianto Cornelis menjelaskan, kehadiran Prabowo ke Bali menunjukkan betapa pentingnya posisi pulau Dewata tersebut. Kehadiran Prabowo juga menjawab isu miring yang sering menyerang eks Pangkostrad itu.

"Wujud dari demokrasi sebagai parameter nasional terutama bidang keberagaman. Sekaligus menjawab isu Prabowo tidak Pancasilais, mendukung khilafah berbagai macam isu lainnya. Sebaliknya, ini komitmen Prabowo untuk menegakkan NKRI, menjaga UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Fabian. (ase)