Prabowo-Sandi, Djoko Santoso: Kalau Enggak Dicurangi Bisa 75 Persen

Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, dalam konferensi pers di Malang, Jawa Timur, Minggu, 13 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengatakan, keinginan masyarakat untuk perubahan di Indonesia sudah tidak terbendung. Menurut Djoko, keinginan perubahan dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang saat pemilu memilih Prabowo-Sandi.

Djoko juga mengklaim bahwa kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 ini sebenarnya dapat tembus di angka 75-80 persen. Namun sayangnya, proses pemilu ini, menurut dia, penuh dengan kecurangan dan ketidakadilan. Hal itu, kata dia, membuat suara Prabowo-Sandi tergerus.

"Mereka secara masif, terencana, sistematik dan brutal. Namun demikian masih tersisa suara 62 persen. Dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi," kata Djoko Santoso di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2019.

Mantan panglima TNI itu mengatakan bahwa pihaknya mulai merasakan adanya kecurangan sebelum hari pencoblosan hingga pascapencoblosan. Kecurangan tersebut, klaim dia, terjadi sangat masif namun pada akhirnya dinilai tidak banyak berpengaruh dan Prabowo-Sandi tetap menang berdasarkan input C1 para relawan Prabowo-Sandi.

"Kalo enggak dicurangi, bisa 75 persen atau 80 persen," ujarnya yang langsung disambut riuh ratusan relawan Prabowo-Sandi yang hadir di lokasi.