Keok di Banten, Ini Analisis Ma'ruf Amin

KH Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Penghitungan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) duet Jokowi-Ma'ruf Amin kalah di Jawa Barat dan Banten. Kekalahan di Banten menjadi catatan karena merupakan kampung halaman Ma’ruf Amin.

Menurut dia, ada tiga penyebab kekalahan dirinya dan Jokowi di Banten. Salah satunya warga Nahdlatul Ulama tak memilih calon dari internalnya. Warga Nahdliyin tidak menggunakan hak pilihnya, dan NU masih belum besar jumlah anggotanya di Banten dan Jabar.

"Ini bukan kalah, tapi belum menang," kata Ma'ruf, di Gedung PWNU Banten, Kota Serang, Sabtu, 27 April 2019.

Dia membandingkan kemenangannya di Jawa Timur dan Jawa Tengah dari rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia membanggakan kemenangan telak di dua daerah tersebut.

Ma'ruf menegaskan akan terus menjalin silaturahmi dengan daerah yang memiliki basis NU kultural maupun struktural di seluruh Indonesia.

"Kita syukuri juga, NU kali ini utuh melaksanakan kewajibannya dalam memilih pemimpin. Terbukti di daerah NU-nya kuat, kita menang mutlak," ujarnya.

Meski kalah di Banten dan Jabar, Jokowi-Ma'ruf unggul dalam hitung cepat atau quick count lembaga survei. Ma'ruf pun sembari berseloroh di hadapan ratusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten, sedang bersiap-siap menjadi wakil presiden.

"Kita ini lagi bersiap-siap jadi wapres. Kita tunggu real count-nya (KPU)," ujarnya.

Dari sistem informasi hitung real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Banten, Prabowo-Sandi sejauh ini memperoleh 61,86 persen. Sementara, rivalnya, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 38,14 persen.

Angka ini masih sementara karena baru 37 persen yaitu 12.394 dari 33.471 tempat pemungutan suara atau TPS di Banten. Data ini per Sabtu, 27 April 2019, pukul 16.45 WIB. (ase)