Sudding Cs Disebut Biang Keladi Kegagalan Hanura di Pileg 2019

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Sarifuddin Sudding.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eka Permadi.

VIVA – Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, menyatakan partainya gagal lolos ke parlemen pada Pemilu 2019 karena salah seorang mantan kadernya. Ia menyebut nama politisi Sarifuddin Sudding sebagai biang keladi, yang membuat Hanura sempat pecah karena dualisme kepengurusan.

Sudding, yang kini sebagai kader Partai Amanat Nasional, saat itu berupaya melakukan 'makar' dengan menggoyang kepemimpinan Oesman Sapta Odang (Oso)

"Upaya makar yang dilakukan oleh Suding dkk di awal tahun 2018 yang lalu dengan menyelenggarakan Munaslub, adalah awal petaka bagi Hanura karena menjadi sumber perpecahan partai dari atas hingga ke akar rumput,” kata Inas.

Menurut Inas, pasca kejadian itu, soliditas di internal sangat terganggu. Ia juga menyebut Wiranto, yang tak lain Ketua Dewan Pembina partai, yang pada konflik itu bersikap ambigu.

Wiranto dinilainya bermain “dua kaki”, di satu sisi seolah mendukung Oso, tapi juga mendukung Munaslub yang digencarkan Sudding. 

"Konstituen pun akhirnya lari. Jadi tidak heran jika kursi Hanura hilang di berbagai daerah dan bahkan gagal menuju Senayan," ujar Inas.

Sebelumnya, Oso dan Wiranto saling tuding sebagai pihak yang menjadi penyebab kegagalan Hanura kandas di Pileg 2019. Pernyataan itu berawal dari Oso yang menyebut Wiranto lah faktor utama kekalahan itu.

"Kalau ada yang tanya kenapa Hanura kalah, ya tanya Wiranto," kata Oso, Rabu kemarin.

Selang beberapa hari kemudian, Wiranto membalas pernyataan Oso. Mantan Panglima ABRI itu bilang bahwa dia khilaf telah merestui Oso menggantikannya sebagai Ketua Umum Hanura. 

"Kesalahan saya cuma satu ya, menunjuk Pak Oso menjadi ketua umum," kata Wiranto ketika ditemui di Hotel Grand Paragon, Jakarta Pusat, Kamis 16 Mei 2019. (ren)