Redam Konflik, Ormas Siap Mediasi Pertemuan Jokowi-Prabowo

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Tensi politik memanas usai pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019. Sejumlah pihak mendorong pertemuan antara capres petahana Jokowi dengan rivalnya, Prabowo Subianto yang dinilai bisa meredakan konflik.

Dorongan tersebut muncul saat beberapa organisasi pemuda hadir dalam peringatan Nuzulul Quran di kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Jakarta Pusat, Rabu, 22 Mei 2019.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas atau Gus Yaqut menekankan agar masyarakat tak mudah terprovokasi. Menurutnya, aksi protes di depan Bawaslu yang digelar sejak Selasa, 21 Mei 2019 sampai Rabu 22 Mei 2019 yang berujung kericuhan dinilai melenceng.

“Saatnya kita melepaskan ego-ego politik jangka pendek. Semua harus berpikir positif ke depan untuk kemajuan dan persatuan bangsa,” ajak Gus Yaqut, dalam keterangannya, Kamis dini hari, 23 Mei 2019.

Yaqut berharap, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin segera melakukan langkah aktif dalam rangka rekonsiliasi. Menurutnya, rekonsiliasi ini penting mengingat polarisasi yang makin meruncing di masyarakat.

Adapun Sekjen DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Addin Jauharudin menilai kericuhan yang terjadi usai pengumuman rekapitulasi pilpres harus diredam dengan rekonsiliasi. Hal ini penting lantaran bangsa Indonesia masih memiliki agenda panjang.

“Organisasi-organisasi pemuda siap menginisiasi pertemuan antara Jokowi dan Prabowo demi bisa meredakan situasi. Ini semacam rekonsiliasi,” jelas Addin.

Ia tak menampik memang tak mudah untuk mewujudkan pertemuan Jokowi-Prabowo. Namun, ia meyakini rekonsiliasi dapat dilakukan bila ada niat sungguh-sungguh dan keterbukaan. Elite partai juga diminta menenangkan masyarakat dengan sikap dan pernyataannya.

“Parpol juga harus turut mendinginkan situasi ini. Karena kita tahu ada parpol yang naïf menerima hasil pileg tapi untuk pilpres tidak,” ujarnya.

Dorongan serupa juga disampaikan Ketua Umum Generasi Muda Mathla’ul Anwar Ahmad Nawawi. Ia bilang para tokoh bangsa atau stakeholder harus segera bertemu dan duduk bersama. Semua pihak harus legawa untuk menerima hasil pemilu.

“Saya sangat terima kasih kepada Ansor hari ini di tengah peringatan Nuzulul Quran memfasilitasi pertemuan para organisasi pemuda agar ada solusi atas kemelut bangsa saat ini,” jelas Nawawi.

Prabowo meminta pendukungnya untuk tidak melakukan tindakan kekerasan usai terjadinya kericuhan saat aksi 22 Mei. Lihat video pernyataannya di bawah ini: