Lolos ke DPR, Mantan Wartawan Ini Raih Suara Terbanyak di PPP

Achmad Baidowi (kanan) bersama KH Muhammad Syamsul Arifin.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA - Mantan wartawan yang maju sebagai calon anggota legislatif, Achmad Baidowi, berhasil meraih suara terbanyak di Partai Persatuan Pembangunan. Dalam Pemilu 2019 ini, pria yang akrab disapa Awiek itu maju kembali sebagai caleg DPR RI dengan daerah pemilihan Jawa Timur XI atau wilayah Madura.

Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, jumlah suaranya mencapai 227.170 dari 265.174 total suara PPP di dapil yang meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep tersebut. Dengan perolehan tersebut, Awiek menempati rangking 1 di internal PPP dari 19 orang yang terpilih ke DPR.

"Alhamdulillah perolehan suara saya naik hampir tiga kali lipat dibanding 2014 yang saat itu hanya mendapatkan 82.052 suara," kata Awiek dalam pesannya kepada VIVA, Jumat, 24 Mei 2019.

Perolehan suara Awiek tergolong fantastis karena menempati urutan kedelapan teratas dari 575 anggota DPR terpilih lintas partai. Padahal sebelumnya, banyak yang meremehkannya bahkan diprediksi tak bisa lanjut ke periode kedua.

Dari nama-nama caleg yang menempati rangking 10 besar, Awiek tergolong istimewa karena dia bersanding dengan sejumlah nama beken mulai dari menteri, mantan kepala daerah, adik kepala daerah hingga anak presiden.

"Saya hanya santri biasa bukan dari kalangan priayi, dapat suara segitu sungguh luar biasa," tuturnya.

Anak Petani

Alumnus Ponpes Darul Ulum Banyuanyar ini diketahui berasal dari keluarga biasa. Bapaknya Abdul Rohim dan ibunya Ramna berprofesi sebagai petani.

Sejak kecil, dia diangkat anak oleh paman dan bibinya yang juga berprofesi sebagai petani. Bapak angkatnya, Amirudin merupakan pengurus NU di tingkat ranting dan imam masjid di desanya.

Meskipun lahir di Banyuwangi, leluhurnya berasal dari Madura. Kakek dari ibunya berasal dari Dusun Be' Betoh Barat, Kertagenah Tengah Kadur, Pamekasan yang merantau ke Pulau Jawa di era penjajahan Belanda. Sementara dari jalur bapaknya berasal dari Dusun Nong Pote, Kadur, Pamekasan.

Sedangkan bapak angkatnya alias pamannya berasal dari Bekiong, Guluk-guluk, Sumenep. Dia menikahi Uswatun Hasanah yang masih ada ikatan tali kekerabatan. Kerabatnya banyak tersebar di Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Saat ini, Awiek tercatat sebagai anggota Komisi II DPR. Pada pemilu ini, partai memberikan tugas kepadanya menjadi koordinator saksi nasional. Dia juga lega karena partai berlambang Ka'bah, tempat dia beraktivitas politik, lolos dari ambang parlemen sebesar 4 persen.

"Saya konsentrasi betul karena mayoritas kami kehilangan form C1 akibat kurangnya saksi di TPS," tutur Awiek. (hty)