Jokowi Kalah di Paspampres-Setneg, Moeldoko: Di Mana Menggerakkan?

Kepala KSP dan Wakil Ketua TKN, Jenderal (Purn) Moeldoko
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Salah satu materi gugatan yang dilayangkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ke Mahkamah Konstitusi (MK) adalah adanya dugaan mobilisasi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai BUMN. Termasuk disebut menggerakkan aparat keamanan.

Namun alasan ini dibantah keras oleh pihak Istana Kepresidenan. Kepala Staf Presiden yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, mengatakan justru mereka kalah di basis-masis ASN dan BUMN.

Oleh karena itu, argumen BPN bahwa incumbent 'petahana' menggerakkan komponen-komponen itu, tidak tepat.

"Tahu enggak BUMN yang milih 02 (Prabowo-Sandi)? 78 persen. Menggerakkan ASN? ASN 72 persen yang milih (pasangan Prabowo-Sandi). Di mana menggerakkan?" kata Meoldoko di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa 28 Mei 2019.

Moeldoko kembali mengatakan, pihaknya juga dituduh menggunakan aparat kepolisian untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Tapi pada kenyataannya justru kalah di basis-basis perumahan ASN.

"Menggerakkan polisi? Buktinya di Aceh, NTB, Sumbar kalah telak. Mana yang digerakkan? Kalau digerakkan 100 persen semua," katanya.

Kekalahan suara Jokowi itu merupakan hasil survei internal mereka. Bahkan di basis-basis yang identik dengan Istana kata Moeldoko justru suara mayoritas diperoleh paslon Prabowo-Sandi.

"Di Paspampres kalah. Di perumahan Setneg (Sekretariat Negara) kalah. Terus mana yang digerakkan?" lanjutnya. (ren)