Dituding Tak Jaga Marwah Partai, Rachland Balik Bertanya

Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik angkat bicara soal kritik yang disampaikan sejumlah petinggi Partai Demokrat yang membentuk komunitas Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat atau GMPPD terhadap dirinya.

Rachland dituding sebagai salah satu kader yang sering mengeluarkan pernyataan kontroversial dan tidak dapat menjaga marwah partai.

"Saya nanti akan berkonsultasi pada mereka, tentang menjaga marwah partai (seperti apa)," kata Rachland, ketika dikonfirmasi awak media, Kamis 13 Juni 2019.

Rachland pun bertanya balik kepada segelintir senior partai, yang menuding dia tidak dapat menjaga marwah Partai Demokrat.

"Apakah menyampaikan pandangan koreksi secara terbuka seperti yang mereka lakukan, padahal bisa dilakukan tertutup, tidak justru mempertontonkan celana dalam partai kepada orang lain?" ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Anggota Presidium GMPPD, Max Sopacua merasa prihatin dengan kondisi internal partai akhir-akhir ini. Menurutnya, kondisi Partai Demokrat saat ini tengah berada di ujung tanduk, terlebih lagi jika melihat dari hasil perolehan suara Pemilu 2019 lalu, yang turun sangat drastis.

Menurut Max, salah satu penyebab turunnya perolehan suara Partai Demokrat di Pemilu 2019 lalu, adalah akibat ulah segelintir elit internal partai sendiri. Max menyebutkan, tiga orang yang saat ini berada di lingkaran Susilo Bambang Yudhoyono telah membawa partai ke arah yang salah melalui pernyataan-pernyataannya yang kerap kali memancing perdebatan di tengah masyarakat. 

Ketiga elit Partai Demokrat itu adalah Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, Ferdinan Hutahaen, Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, dan Rachlan Nasidiq.

"Saudara Ferdinand, Rachland, dan Andi Arief yang kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter, dan jati diri Partai Demokrat," kata Max.

Anggota Presidium Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) itu menambahkan, ucapan ketiga tokoh muda itu seringkali menunjukkan inkonsistensi di internal partai. Bahkan, ucapan ketiganya juga sering membenturkan Partai Demokrat dengan partai lain, sesama rekan koalisi.

"Khususnya, terhadap ulama dan umat, yang berdampak adanya antipati dan kontraproduktif terhadap Partai Demokrat," ujarnya. (asp)