Jika Resmi Terpilih Lagi, Jokowi Perlu Figur Menteri Eksekutor

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin saat debat kelima Pilpres 2019
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mahkamah Konstitusi akan memutuskan sengketa Pilpres 2019. Jika permohonan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditolak, maka Jokowi selaku capres petahana akan kembali memimpin RI untuk periode 2019-2024.

Di periode kedua, Jokowi diharapkan dengan tepat memilih jajaran menteri pembantunya di kabinet pemerintahan. Wakil Ketua Komisi IV DPR, Michael Wattimena menilai, Jokowi memerlukan menteri eksekutor.

"Menurut saya, yang dibutuhkan sekarang ini adalah karakter menteri yang eksekutor. Eksekutor kuat, kuat di eksekusi,” kata Michael dalam keterangannya, Selasa, 25 Juni 2019.

Michael mengatakan ini saat rapat kerja Komisi IV DPR dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, belum lama ini. Menurut dia, eksekutor kuat diperlukan dalam figur menteri. Apalagi, tantangan setiap periode pemerintahan juga berbeda.

Dia pun tak sungkan menyebut kepemimpinan Amran Sulaiman dalam menjadi nakhoda di Kementerian Pertanian. Ia menyebut di era Amran, Kementan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP.

"Tak tanggung-tanggung Kementan menorehkan sejarah baru dengan menggondolnya selama 3 tahun berturut-turut, yakni tahun 2016, 2017, dan terakhir 2018 yang baru saja diumumkan beberapa waktu lalu," ujar politikus Demokrat itu.

Sementara, pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB), Rachmat Pambudy mengatakan, sektor pertanian akan menjadi penting di era pemerintahan Jokowi. Kata dia, sektor ini memerlukan pemimpin tangguh dan memiliki gagasan besar serta kemampuan manajemen yang baik.

Dia tak ragu menyebut nama Amran Sulaiman sebagai menteri yang cukup baik di Kabinet Kerja Jokowi di periode pertama. “Mentan Amran adalah pelopor dalam menciptakan program pengembangan infrastruktur pertanian seperti embung, irigasi, jalan desa dan ekstensifikasi pertanian peternakan," tutur Rachmat.

Keunggulan Amran dianggap sebagai penggebrak dalam sektor mencetak sawah dan kebun. Kelebihan lain adalah kemampuan pengembangan jagung secara besar-besaran. "Pengembangan  bawang merah, bawang putih, sapi daging dan ayam buras dalam program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB)," ujarnya.

Merujuk hasil rekapitulasi Pilpres 2019 yang diumumkan KPU pada Selasa, 21 Mei 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh 85.607.362 atau 55,50 persen. Sementara, rivalnya duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 68.650.239 suara atau 44,50 persen.