DPD PDIP se-Indonesia Kembali Usung Megawati sebagai Ketua Umum

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) se-Indonesia, kembali mengusulkan nama Megawati Soekarnoputri sebagai calon ketua umum PDIP untuk periode 2019-2024 pada Kongres V yang akan digelar di Bali, 8 Agustus 2019.

Beberapa pertimbangan yang dijadikan alasan adalah, karena figur Megawati dianggap mampu berada di luar dan di dalam untuk menyatukan kebhinekaan yang ada di Indonesia, dan selalu berada di garis depan jika menyangkut dengan ideologi Pancasila.

Megawati juga memiliki rekam jejak kepemimpinan di partai seperti berhasil memenangi pemilu tiga kali yakni pada 1999, 2014, dan 2019. Itu kenapa seluruh kader PDIP masih membutuhkan sosok Megawati untuk menakhodai partai lima tahun ke depan.

"Baru pertama kali dalam sejarah Republik ini ada partai yang memenangkan pileg dua kali berturut-turut. Memenangkan pileg dan pilpres sekaligus juga PDIP yakni di tahun 2014 dan 2019. Kami sangat berharap sekali Ibu menerima dan memimpin PDIP lima tahun ke depan," kata anggota Komisi V DPR RI Alex Indra Lukman di Padang, Rabu 26 Juni 2019.

Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu menjelaskan, PDIP merupakan satu-satunya partai yang membangun sistem pencalonan kepala daerah maupun caleg dari bawah. Semua itu terjadi di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. 

Karena itu, 34 DPD PDIP se-Indonesia, menyerap aspirasi dari bawah, meminta Megawati Soekarnoputri untuk berkenan memimpin kembali PDIP periode 2019-2024. 

"Saya kemarin, menjadi juru bicara dari 34 DPD PDIP se-Indonesia dalam rakernas. Aspirasi yang saya serap dari seluruh ketua DPD itu sama, yakni mengusulkan satu nama yaitu Megawati Soekarnoputri. Kami masih mempercayakan dan berharap kepada ibu. Kita sangat berharap ibu bersedia dan berkenan memimpin," ungkapnya.

Terkait adanya kader lain yang punya potensi menjabat sebagai ketua umum, Alex tak menampik soal itu. Menurutnya, PDIP memiliki banyak kader yang mumpuni sebagai ketua umum.

Tapi, dalam mekanisme demokrasi di internal PDIP hanya ada satu nama calon yang diusulkan dari tingkat paling bawah.

"Dan ternyata, sampai saat ini hanya ada satu nama yang dicalonkan dari tingkat kecamatan yakni Megawati. Jadi kita tidak ingin berspekulasi apakah nama lain itu berkompeten atau tidak," tuturnya.