Calon-calon Ketua Umum Golkar Diprediksi Sedikit

Ilustrasi Penutupan Munaslub Partai Golkar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A

VIVA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemberdayaan Perempuan Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, menilai iklim demokrasi bagi pemilihan calon ketua umum Golkar harus diciptakan. Meski begitu, ia memprediksi calon ketua umum yang berkontestasi sedikit.

"Iya, menurut saya akan sedikit (calon-calon ketua umum Golkar), tapi menurut saya sedikit bukan karena tak demokratis. Pak Airlangga juga membuka ruang, cuma tadi, beda sama yang lalu sejarahnya," kata Hetifah di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 26 Juni 2019.

Ia mengatakan, Golkar menerapkan kesempatan seluas-luasnya pada pemilihan ketua umum. Pada pemilihan sebelumnya bahkan ada 9 hingga 11 calon ketua umum.

"Kita membuat satu bahkan metode, pernah ada konvensi waktu yang lalu itu sampai ada semacam debat publik, ada Aziz Syamsudin, Mahyudin, ada gubernur Sumsel. Saya kira enggak ada kekurangan di dalam hal sumber daya manusia di Golkar," ujar Hetifah.

Menurutnya, siapa pun boleh menjadi calon ketua umum selama memiliki satu visi memperbaiki organisasi. Apalagi jika ada debat konvensi tentu akan menarik.

"Jadi tidak masalah. Saya kira Pak Airlangga pun terbuka. Jadi dia tidak harus calon tunggal juga, oke oke aja, siapa aja, tidak dibatasi gitu kan," tutur Hetifah.

Ia mengatakan, akan memilih calon ketua umum yang pro perempuan. Saat ditanya soal peluang Airlangga, ia mengakui kepemimpinan ketua umum Golkar itu sudah berhasil memberi ruang pada perempuan.

"Di dalam kepemimpinan di DPR gitu kan memberikan juga ruang kepada perempuan untuk memimpin," kata Hetifah.