PAN DIY Tolak Berkoalisi dengan Jokowi, Pilih Oposisi

Bendera Partai Amanat Nasional
Sumber :
  • VIVA.co.id / Eduward Ambarita

VIVA – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DIY, Nazaruddin, mengecam manuver dari pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut Nazaruddin, keinginan segelintir pengurus di DPP PAN ke Jokowi-Ma'ruf Amin hanyalah klaim individu pengurus saja.

Nazaruddin menyebut pernyataan Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, yang mengklaim sebagian besar pengurus wilayah PAN menghendaki bergabung ke Jokowo-Ma'ruf Amin tidaklah benar. Penyataan itu dituding Nazaruddin hanyalah untuk menggiring opini saja.

"Saya mengecam keras kalau ada statement seperti itu. Karena itu manuver. Itu yang kita kritik. Sebaiknya pengurus DPP itu tidak mengeluarkan statement-statement ke publik yang provokatif seperti itu, yang itu sebenarnya hanyalah keinginan-keinginan dari pribadi-pribadi," ujar Nazaruddin saat dihubungi, Rabu, 3 Juli 2019.

Nazaruddin menuding jika manuver politik dari oknum pengurus DPP PAN ini bukanlah pernyataan resmi organisasi. Manuver-manuver yang mengarahkan seolah-olah PAN akan bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin disebut Nazarrudin sebagai hal yang ilegal.

"Saya hanya menilai itu (pernyataan Viva) sebagai bagian dari provokasi, cuma manuver-manuver dari oknum-oknum DPP yang memang nafsunya untuk bergabung ke Jokowi sudah sedemikian kuat. Sekjen kemarin sudah mengatakan bahwa sikap PAN akan disampaikan di rakernas. Nah, kalau ada suara-suara seperti itu ya jelas manuver, itu ilegal," tegas Nazaruddin.

Nazaruddin meminta agar segelintir pengurus DPP PAN yang ingin merapat ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin berhenti melakukan manuver yang kontroversial. Ia menegaskan DPW PAN DIY mendorong agar PAN justru memilih menjadi oposisi dibandingkan berkoalisi dengan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kita memberikan masukan begitu, karena kita berpendapat bahwa dalam kondisi dinamika politik, konfigurasi politik yang sekarang ini PAN lebih tepat posisinya itu di oposisi," ungkapnya. (ase)