Jokowi Tegur Menteri di Kabinet Paripurna, Politikus PDIP: Itu Kode

Jokowi-Ma'ruf .
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Presiden Joko Widodo menegur sejumlah Menteri Kabinetnya, diantaranya Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Teguran Jokowi ini diibaratkan sebagai sinyal buruk bagi menteri-menteri tersebut.

Poltikus PDIP, Masinton Pasaribu, mengatakan teguran Jokowi di akhir masa pemerintahan periode pertamanya itu dapat dikatakan sebagai kode.

"Ya mungkin sebagai kode yah. Ya mungkin aja sebagai kode kalau kita membacanya," kata Masinton di Gedung DPR RI, Jakarta Selasa 9 Juli 2019

Menurut dia, hal tersebut tak hanya terjadi pada Pemerintahan Jokowi. Namun, sebelum Jokowi juga pernah menegur menterinya di akhir periode pemerintahan. Lalu, pada masa jabat pemerintahan berikutnya menteri yang ditegur tersebut tidak dipercaya lagi untuk menduduki posisi menteri.

"Beberapa presiden sebelumnya dari zaman Pak Harto juga gitu kan. Menteri yang ditegur presiden di masa akhir biasanya tidak diikutkan dalam kabinet selanjutnya," ujar Masinton

Namun, ia mengatakan, terkait posisi menteri adalah hak prerogatif presiden. Maka itu, bisa saja Jokowi masih mengikutsertakan menteri yang ditegur dalam kabinetnya di periode kedua 2019-2024

"Tapi, ini saya enggak tahu nih. Apakah preseden itu masih berlanjut atau tidak. Saya enggak tau," ujarnya.

Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Jokowi sempat menegur Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Awalnya, Jokowi menyoroti defisit neraca perdagangan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang ditampilkan Presiden, memperlihatkan ekspor pada Januari-Mei 2019 mengalami penurunan hingga 8,6 persen.

Baca: Impor Tinggi, Jokowi Tegur Menteri ESDM dan BUMN

Defisit neraca perdagangan tersebut disebabkan tingginya impor yang tak sebanding dengan ekspor. Jokowi menyebut, impor yang tinggi itu justru berada di sektor minyak dan gas.

"Artinya neraca perdagangan kita, Januari-Mei ada defisit US$2,14 miliar. Coba dicermati angka-angka ini dari mana, kenapa impor jadi sangat tinggi, kalau didetailkan lagi migasnya ini naiknya gede sekali. Hati-hati di migas pak menteri ESDM yang berkaitan dengan ini, bu menteri BUMN yang berkaitan dengan ini, karena rate-nya yang paling banyak ada di situ," kata Presiden Jokowi, di Istana Bogor, Senin 8 Juli 2019.