Sindir Moeldoko soal Habib Rizieq, PA 212: Provokasi Melecehkan Ulama

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Staf Presiden Moeldoko bersiap memberikan keterangan pers terkait penembakan pekerja Trans Papua oleh kelompok kriminal bersenjata, di Istana Merdeka, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pernyataan Kepala Staf Presiden Moeldoko yang menyindir permintaan Partai Gerindra terkait syarat rekonsiliasi dengan memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam atau FPI, Habib Rizieq Shihab menuai respons.

Pendukung Habib Rizieq geram dan menyindir balik purnawirawan jenderal TNI bintang empat itu.

Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin heran dengan pernyataan Moeldoko yang dinilai provokasi.

"Kok bisa seperti itu ya, akhlak seorang pejabat negara yang seharusnya bisa memberikan contoh kepada masyarakat. Ucapan Moeldoko, justru menimbulkan provokasi dengan melecehkan ulama yang seharusnya sudah reda dan saling bersatu kembali membangun bangsa setelah selesai gonjang-ganjing pemilu," kata Novel, Selasa malam, 9 Juli 2019.

Dia menekankan, kepergian Habib Rizieq ke luar negeri karena ulah penguasa yang tak bisa memberikan rasa keadilan kepada warganya. Menurut Novel, Habib Rizieq mesti hijrah ke Arab Saudi, karena ada upaya yang mengancam keselamatannya.

Kata Novel, dari penegakan hukum, Habib Rizieq sebagai ulama yang menjadi panutan, justru dirampas rasa keadilannya dengan upaya kriminalisasi.

"Beliau wajib hijrah, karena sudah mengancam keselamatan dirinya sedari itu beliau akan pulang pada waktunya, ketika negara ini sudah aman buat ulama ulama yang istiqamah membela negara, agama, Pancasila, dan rakyat," tutur Novel.

Kemudian, ia pun menegaskan, tidak ada permintaan Habib Rizieq untuk dipulangkan. Ia berharap, agar pemerintah Indonesia bisa menerapkan keadilan.

"Beliau tidak meminta dipulangkan, akan tetapi beliau hanya meminta indonesia ini menegakkan keadilan, hentikan kriminalisasi ulama," ujarnya.

Sebelumnya, merespons permintaan syarat rekonsiliasi Partai Gerindra agar memulangkan Habib Rizieq, dinilai janggal oleh Moeldoko. Sebab, pemerintah tidak merasa mengusir Habib Rizieq dari Indonesia.

"Siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Kan pergi pergi sendiri, kok dipulangin, gimana sih. Emangnya kita yang ngusir? Kan enggak," kata Moeldoko, di Istana Bogor, Selasa 9 Juli 2019.

Baca: Moeldoko Sindir Rizieq: Kalau Enggak Bisa Beli Tiket, Gue Beliin

Dia menjelaskan, seharusnya syarat itu tak diajukan. Alasannya, Habib Rizieq memilih ke Arab sejak dulu hingga sekarang adalah inisiatif sendiri.

Maka itu, jika memang ingin pulang, menurut dia, Habib Rizieq bisa pulang sendiri tanpa harus dipulangkan. Bahkan, mantan Panglima TNI itu menyindir, jika Habib Rizieq tak memiliki cukup ongkos untuk pulang, bisa dia talangi. "Ya pulang sendiri saja. Enggak (bisa) beli tiket, baru gue beliin," katanya. (asp)