Dukung Bamsoet, 10 Ketua DPD II di Maluku Dinonaktifkan

Kampanye Terbuka Partai Golkar. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA - Sebanyak 10 Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten/Kota Maluku, dinonaktifkan dari jabatannya. Hal itu diungkapkan oleh Mantan Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Azis Samual.

Penonaktifan itu dilakukan kemarin, Selasa 9 Juli 2019. Penonaktifan sejumlah ketua DPD tingkat II di Maluku itu, dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB.

"Itu benar. Rapat pleno jam dua waktu Ambon. Rapat pleno, ya sebenarnya tidak sah, karena tidak dihadiri Ketua DPD dan sekretaris DPD. Jadi, itu wakil DPD yang pimpin rapat bidang koordinasi kalau enggak salah," kata Azis, Rabu 10 Juli 2019.

Menurut Azis, dinonaktifkannya 10 Ketua DPD II Partai Golkar kabupaten/kota Maluku ini, karena mereka mendukung Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk menjadi ketua umum Golkar periode berikutnya. Penonaktifan itu ditengarai atas perintah dari DPP.

"Berhubungan erat, karena 10 DPD yang mendukung Bamsoet itu mereka itu. Lalu, itu arahan dari DPP. Menurut info yang kami dapat, itu arahan dari saudara Melchias Mekeng untuk menonaktifkan," ujarnya.

Azis menambahkan, jika memang begitu, maka cara yang ditempuh adalah cara yang tidak sehat. Bamsoet dinilai kader terbaik dan siapapun yang memiliki kapasitas sebagai seorang pemimpin, maka bisa mengikuti kompetisi menjadi ketum Golkar.

"Jadi, itu kan cara yang tidak benar melanggar AD/ART. Karena, Bamsoet kan juga kader terbaik. Airlangga juga kader terbaik. Beri ruanglah ke mereka untuk bertarung di Munas. Kan, mereka punya pendukung masing-masing. Kecuali Bamsoet orang luar, boleh begitu. Jangan pakai cara-cara yang tidak bagus, otoriter kan tidak bagus sekali," kata Azis.

Saat ini, Bamsoet, menurut Azis, sudah memiliki banyak dukungan dari kader di seluruh Indonesia. Maka dari itu, adanya penonaktifan para ketua DPD disebut, karena adanya pihak yang ketakutan terhadap majunya Bamsoet dalam pemilihan ketum Golkar.

"Sementara pendukung Bamsoet kan sudah hampir 400 ribuan. 10 nama itu yang mendukung Bamsoet dan mereka sudah tanda tangan lengkap. Makanya, Mekeng kalang kabut. Nah, dia pakai cara itu dia perintahkan wakil ketua DPD," ujarnya. (asp)