Golkar Merasa Lebih Berhak daripada PKB atas Posisi Ketua MPR

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin
Sumber :

VIVA – Partai Golkar merasa lebih berhak daripada Partai Kebangkitan Bangsa atas posisi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Sebab, Partai Golkar diperkirakan menjadi partai dengan kursi terbanyak kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Parlemen, sedangkan PKB diprediksi di urutan keempat.

Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin, tak segan mengatakan itu merespons wacana bursa calon ketua MPR, menyusul pernyataan PKB yang mengusulkan sang ketua umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai kandidat utama.

"Golkar sendiri, tentu berkeinginan untuk menjadi ketua, pastinya dalam paket-paket itu. Karena, ya, wajar kan Golkar pemenang jumlah kursi kedua, dan juga ketiga jumlah suara nasional," kata Mahyudin, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 10 Juli 2019.

Lobi-lobi antarpartai politik, katanya, sedang berjalan untuk menentukan paket pimpinan MPR. Kursi pucuk pimpinan diisi satu, dan empat lainnya ialah wakil ketua. Keempat posisi itu akan diisi dari fraksi DPR dan satu merupakan utusan DPD.

Pembagian paket pimpinan di MPR, menurutnya, cenderung lebih fleksibel tanpa dikotomi partai koalisi atau oposisi. Hal itulah yang membedakan lembaga MPR dan DPR, karena MPR lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan. Sedangkan di DPR, cenderung menggunakan pemungutan suara atau voting. “Tidak bisa dinafikan sentimen kebersamaan itu tidak boleh dilupakan juga," katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal PK,B Daniel Johan sebelumnya menjelaskan alasan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin lebih pantas menjabat ketua MPR. Ia menilai, Cak Imin pantas karena mampu menjembatani kelompok ekstrem kanan dan kiri.

"Justru, posisi NU menjembatani yang ekstrem kanan dan ekstrem kiri," kata Daniel dalam sebuah forum diskusi di kompleks parlemen, Jakarta, Sabtu lalu, 6 Juli 2019. (asp)