Percepat Munas, Golkar Disarankan Ikuti Langkah Rekan Partai Koalisi 

Munaslub Partai Golkar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Saran agar Partai Golkar mempercepat Musyawarah Nasional terus didengungkan. Berbagai alasan agar partai itu menggelar pertemuan lima tahunan harusnya mengikuti sejumlah partai lain yang berada di koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. 

Menurut Direktur Voxpol Research Pangi Syarwi Chaniago, gelaran Munas ataupun Kongres dan Muktamar partai politik sebetulnya lumrah untuk memantapkan konsilidasi koalisi pendukung di periode kedua pemerintahan. 

"Lebih cepat tentu lebih baik. Kalau lambat, koordinasinya tentu akan susah juga ke depan. Ketum kan bisa ganti lagi. Tapi kalau sebelum pelantikan pemerintah, terpilih ketum baru, tentu akan lebih jelas apa yang akan diperjuangkan, bagaimana role model koalisinya, kue-kue kekuasaannya,” kata Pangi dalam pesan tertulisnya, Kamis 11 Juli 2019. 

Pangi menegaskan, jika Golkar menggelar Munas, hal serupa bisa dipastikan mengikuti jejak PKB, Nasdem dan PDIP. Ketiga partai itu disebut bakal menggelar Kongres ataupun Muktamar sebelum Jokowi-Ma’ruf dilantik. 

Salah satu agendanya, selain merestrukturisasi organisasi, partai juga diprediksi akan lebih siap mengajukan nama-nama kadernya sebagai calon menteri. 

“Tidak akan ada lagi tarik menarik kepentingan, tapi kalau munas setelah pelantikan, ganti ketum, tidak ada kepastian,” kata Pangi dosen ilmu politik pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lebih jauh, Pangi menuturkan, partai politik sudah pasti akan mengusulkan nama-nama dari internalnya menjadi pembantu presiden. 

Konvensi atau pemilihan ketua umum juga disebut sarana agar memastikan pucuk pimpinan partai tidak loncat pagar di tengah masa pemerintahan. "Artinya ketum baru nanti adalah ketum yang benar. Nama-nama yang diusulkan tidak lagi diotak-atik. Menteri-menteri itu tidak diganggu karena itu sudah hasil konvensi," ucapnya.