Soal Jatah Menteri, PBNU: Banyak Berzikir Supaya Dapat Banyak

Presiden Joko Widodo disambut Ketua PBNU Said Aqil Siradj saat HUT ke-73 NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu 27 Januari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap agar kadernya diperhatikan untuk posisi menteri di kabinet pemerintahan kedua Jokowi. Isu posisi menteri untuk kader NU menjadi perhatian.

"Kita berdoa yang banyak berzikir supaya dapat banyak," kata Ketua Pengurus Pusat Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) PBNU, Irnanda Laksanawan di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Juli 2019.

Irnanda menekankan untuk masalah menteri itu merupakan hak prerogatif dari Jokowi selaku presiden. Menurut dia, Jokowi berhak menentukan kelayakan kader NU untuk dijadikan menteri dalam kabinetnya.

Namun, kata dia, yang lebih penting siapapun yang dijadikan menteri harus figur terbaik.

"Siapapun yang dipilih oleh presiden, siapapun yang didukung oleh kiai Ma'ruf ataupun partai politik saya yakin itu putra terbaik bangsa dan kita siap bekerja sama," ujarnya.

Menurut dia, figur yang akan menjadi menteri adalah figur dalam bidangnya dan mempunyai integritas dalam bekerja. Kemudian, dan profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Paling enggak kompeten di bidangnya, punya pengalaman punya integritas berpihak kepada kepentingan bangsa dan rakyat itu sebetulnya sederhana," katanya.