Lalu Mara: Munas Tak Akan Ada Tanpa Tanda Tangan Ketua Umum

Lalu Mara di Re-Launching Buku Aburizal Bakrie
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA - Politisi senior Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa mengungkap peran vital Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam konteks digelarnya Musyawarah Nasional partai tersebut. Peran tersebut seperti sebuah mata rantai yang bila satu terputus maka yang lain pun menjadi tidak bisa bekerja.

"Munas tidak akan ada bila tidak ada Rapimnas. Dan Rapimnas tidak akan ada bila tidak ada Rapat Pleno Harian. Rapat Pleno Harian tidak ada kalau tidak ada undangan yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekjen," kata Lalu Mara dalam keterangan tertulisnya kepada VIVAnews, Kamis, 18 Juli 2019.

Lalu Mara melanjutkan baik pleno, Rapimnas dan Munas tata caranya sudah diatur dalam AD/ART Partai Golkar. Oleh karena itu, tak ada yang bisa memperlambat atau mempercepatnya.

"Semuanya ada di DPP dalam hal ini Ketua Umum," kata Lalu Mara lagi.

Lalu Mara mengingatkan ke semua pihak bahwa tekanan atau desakan untuk menggelar Munas tidak akan berhasil. "Mau di desak seperti apa, kalau Ketua Umum tidak tanda tangan undangan pleno harian, ya tak bisa juga," tuturnya.

Sebelumnya, Lalu Mara memberikan tanggapan terkait pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Bambang Soesatyo yang memiliki arti tersendiri. Arti itu berkaitan dengan persaingan perebutan pucuk pimpinan di partai berlambang pohon beringin.

Lalu Mara mengatakan setelah Bambang Soesatyo diterima Presiden Jokowi, sinyal kuatnya adalah pemilihan ketua umum Partai Golkar dipastikan akan diikuti lebih dari satu calon ketua umum.

Dengan demikian, lanjut Lalu Mara, kecil kemungkinan akan berlangsung secara aklamasi, tapi akan dilaksanakan pemilihan secara langsung sesuai AD/ART. Dia menyampaikan pemilihan secara langsung diikuti pemilik suara; DPD II, I, Ormas yang mendirikan dan didirkan.

Baca selengkapnya di sini.

Situasi internal Partai Golkar saat ini memang menjadi perhatian publik. Hal itu seiring mengemukanya isu pergantian ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

Sejauh ini, ada dua kandidat yang disebut-sebut bakal bersaing. Mereka yaitu Airlangga Hartarto, ketua umum petahana, dan Bambang Soesatyo, salah satu politisi senior Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Ketua DPR. Nama terakhir bahkan sudah mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum.