Jika ke Gerbong Jokowi, Gerindra Sudah Hitung-hitungan Porsi Menteri

Pertemuan pertama Jokowi dan Prabowo usai Pilpres di stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta, 13 Juli 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Partai Gerindra mulai terang-terangan peluang menerima ajakan masuk gerbong pemerintah. Namun, ajakan itu disertai syarat.

Syarat itu bila pemerintah menerima proposal yang ditawarkan Gerindra mengenai konsep program untuk pemerintahan lima tahun ke depan.

"Ya, kalau ke dalam (koalisi pemerintah) itu tidak langsung bagi- bagi kursi, tetapi dengan tukar-menukar konsep. Kalau konsep kita diterima, artinya kan baru ketahuan berapa jumlah orang yang diperlukan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Jumat 19 Juli 2019.

Dasco menjelaskan, konsep yang telah disepakati untuk disodorkan ke meja Presiden terpilih Jokowi. Partai pimpinan Prabowo Subianto itu ingin fokus membenahi sektor pangan dan energi.

"Kalau konsep mandiri-mandiri itu kemudian diterima. Lalu, nanti akan dihitung bidangnya berapa, orangnya berapa, kan begitu," ujarnya.

"Mungkin juga bisa dielaborasi berapa yang sudah, berapa yang belum ada orangnya," tambahnya.

Namun, Dasco mengutarakan, kemungkinan bergabung atau tetap berada di oposisi masih terbuka. Menurutnya, memilih oposisi juga mulia dalam kritik dan kontrol terhadap pemerintah.

"Kalau pun di luar ya, dengan kritik membangun," tuturnya.

Sebelumnya, Sekjen Gerindra mengatakan, hasil dari pertemuan antara Prabowo Subianto dengan jajaran anggota dewan pembina menyepakati keputusan arah koalisi diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto.

Menurut dia, Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra punya pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan.

"Hari ini rapat memberikan penguatan kepada beliau bahwa kita mempercayakan semuanya kepada beliau," kata dia. [mus]