Ingatkan Koalisi 02, Amien Rais: Jangan Rekonsiliasi Ethok-ethok

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

VIVA – Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais menyarankan agar partai yang tergabung dalam koalisi 02 Adil Makmur agar tetap berada di luar pemerintahan. Saran ini mengingat dinamika politik yang mengarahkan kemungkinan sejumlah partai melompat ke pemerintahan.

"Saya kuat cenderung sekali menganjurkan, agar partai-partai yang bergabung dalam 02 agar jadi oposisi saja," ujar Amien Rais dalam akun Instagram @amienraisofficial yang dikutip vivanews, Kamis, 25 Juli 2019.

Amien menekankan Pilpres 2019 sudah selesai dengan penetapan Komisi Pemilihan Umum. Hal ini diperkuat dengan putusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2019.

Dia mengatakan ada dua masalah rekonsiliasi yaitu rekonsiliasi 'ethok-ethok' dan rekonsiliasi beneran. Rekonsiliasi 'ethok-ethok' kalau artinya hanya kooptasi.

"Jadi, petahana menang. Kemudian menawarkan kursi yang ditawari juga bergembira ria. Mengatakan, semua keputusan yang khusus presiden, hak prerogatif presiden tidak ada yang bisa menggugat dan lain lain," katanya.

Amien mengkritisi cara politik yang latah berubah sikap hanya karena rayuan kursi menteri.

"Ya seperti sangat latah begitu, alangkah aibnya, alangkah malunya, ya. Hanya dengan beberapa kursi, kemudian tersandera tidak bisa memberikan kritik dan lain lain," lanjutnya.

Maka, bagi mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), rekonsiliasi seperti ini 'ethok-ethok' dan sebaiknya dilupakan saja.

"Jadi, ini juga terus terang PAN. Ya Allah, PAN, PAN, PAN, Partai yang aku dirikan, jangan ikut latah rekonsiliasi' Ethok-ethok ' itu," tuturnya.

Sedangkan, rekonsiliasi beneran dan sungguh-sungguh yaitu duduk bersama antara tim Prabowo Subianto dan tim Joko Widodo.

"Jadi, ini harus ada pertemuan dulu, kemudian ada perspektif ya. Kemudian kalau sudah setuju, baru bicara tentang rekonsiliasi. Itu yang saya namakan sungguhan. Bukan rekonsiliasi 'ethok-ethok' atau pura pura," ujarnya.