PKS Nilai Pertemuan Politik Tanpa Sikap Jelas Bikin Publik Kecewa

Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera.
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera menilai, pertemuan-pertemuan politik yang terjadi belakangan ini menjadi kurang penting. Tanpa, adanya kejelasan sikap, justru pertemuan itu menjadi pembodohan buat publik.

"Kita kembali lagi kenapa pertemuan itu menjadi kurang penting, pertemuan tanpa ada kejelasan sikap buat saya itu pembodohan buat publik, yang penting jelas-jelasnya kami oposisi," kata Mardani dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019.

Ia menegaskan, bahwa pernyataannya sama sekali tak menyinggung siapa pun. Sebab, semua partai memang memiliki mekanisme internal dan haknya. Apalagi, ia menyadari semua partai punya strategi masing-masing. Namun, secara etika dan logika para pendukung Prabowi-Sandi, partai di luar pemerintah menjadi oposisi. "Karena oposisi itu sehat," kata Mardani.

Ia menambahkan, tingkat partisipasi publik saat ini tinggi sekali sebanyak 81 persen lebih. Ketika perilaku elit tak membuat publik merasa puas, maka bisa saja ada pernyataan kenapa harus didukung.

"Saya setuju, dari awal saya setuju pak Prabowo ketemu pak Jokowi, monggo. Mengucapkan selamat ke pak Jokowi, monggo. Tetapi pada saat itu berbarengan usulan saya nyatakan diri kami oposisi," kata Mardani.

Menurutnya, masyarakat bisa marah ketika ada pertemuan politik. Tapi karena ada oposisi, maka kemarahan akan menjadi energi positif. Sebab tak lagi akan bicara soal personal Jokowi, tapi lebih pada kebijakan publiknya.

"Rekonsiliasi tak selesai dengan pertemuan-pertemuan, rekonsiliasi selesai dengan edukasi publik, edukasi publik selesai ketika ada yang berani menyatakan kami oposisi," kata Mardani.

Ia sama sekali tak menyayangkan pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati. Hanya saja dikhawatirkan publik kecewa. Kekecewaan ini mahal harganya. 

"Mereka bisa out of the system. Mereka bisa frustasi, mereka bisa melakukan sesuatu yang destruktif, padahal ketika kita mampu mengedukasi dengan baik, oke pak Jokowi menang itu fakta, PDIP menang itu fakta." [mus]