Bantah Freddy, Golkar NTT: Ketum Airlangga Aktif Konsolidasi ke Daerah

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Dok. Golkar

VIVA – Dinamika internal Partai Golkar menghangat terkait perebutan kursi ketua umum Partai Beringin tersebut. Elite pimpinan daerah merespons pernyataan politikus senior Golkar Freddy Latumahina yang menyindir gaya kepemimpinan era Ketua Umum Airlangga Hartarto yang dianggap tak komunikatif dengan pengurus daerah.

Ketua DPD I Golkar Melki Laka Lena membela kepemimpinan Airlangga yang disudutkan Freddy. Menurut dia, tak benar bahwa kepemimpinan Golkar era Airlangga saat ini cuek dengan tak menyapa pengurus daerah sehingga ada gap atau ruang kosong. 

Ia juga tak setuju jika petinggi DPP Golkar saat ini dinilai terkesan tak mendukung daerah secara optimal di Pileg 2019. Melki mengatakan setiap ketua umum punya gaya masing-masing dalam kepemimpinannya demi hasil terbaik untuk partai.

"Ketua Umum Golkar pasca reformasi masing-masing memiliki kemampuan dan gaya manajerial berbeda-beda sesuai tantangan di era kepemimpinannya," kata Melki kepada wartawan, Sabtu, 27 Juli 2019.

Dia menjelaskan bila Golkar di era kepemimpinan Airlangga sudah berjuang maksimal melakukan konsolidasi sebelum Pileg 2019. Konsolidasi ini termasuk dengan pengurus DPD Golkar NTT. 

Bahkan, menurut dia, saat konsolidasi di NTT, Airlangga turut mendorong pengurus daerah untuk mengajak tokoh senior seperti Aburizal Bakrie sampai Akbar Tanjung turun kampanye.

Selain itu, selama proses kampanye, Airlangga selaku ketum juga aktif berkomunikasi dengan para Ketua DPD tingkat I atau provinsi

"Selama proses kampanye enam bulan beberapa kali ketum memanggil kami para Ketua DPD Golkar provinsi se-Indonesia untuk berkoordinasi dan membahas dinamika politik demi pileg dan pilpres," jelas Melki.

Kemudian, ia menambahkan contoh Airlangga aktif berkomunikasi dengan menginstruksikan Koordinator Pemenangan Pemilu? Indonesia Timur Golkar, Melchias Markus Mekeng membantu persiapan pileg.

"Ketum Airlangga Hartarto dan jajarannya aktif konsolidasi kekuatan dari pusat sampai tingkat daerah," tutur Melki.

Sebelumnya, politikus senior Golkar, Freddy Latumahina bicara soal adanya gap antara kader pengurus daerah dengan petinggi DPP Golkar. Freddy menyebut kader daerah kecewa dengan gaya kepemimpinan partai berlambang beringin itu yang enggan bertemu dengan kader di daerah.Menurut Freddy, para Ketua DPD Golkar merasa kecewa karena gagal mempertemukan anggota partai di daerahnya dengan pimpinan DPP Golkar yang sedang ke daerah.

"Banyak kader Golkar di daerah merasakan dan mengeluh karena pimpinan Golkar tak komunikatif, bahkan tidak menyediakan ruang dan waktu untuk dialog dengan kader di sela-sela kunjungan ke daerah sekalipun," ujar Freddy, Jumat, 26 Juli 2019.