Elite PAN: Oposisi juga Berwibawa

Bendera Partai Amanat Nasional
Sumber :
  • VIVA.co.id / Eduward Ambarita

VIVA – Ketua DPP Partai Amanat Nasional atau PAN, Ali Taher Parasong menilai, menjadi partai oposisi juga dinilai berwibawa. Namun, ia menekankan, memang dalam mengkritik tak perlu politik sambil memaki-maki.

"Itu saya kok rasa-rasanya parpol oposisi kan juga berwibawa, tidak masuk-masuk pemerintahan. Kalau saya pribadi, marilah kita membangun demokrasi, tak mesti melulu duduk di kekuasaan," kata Ali di komplek parlemen, Jakarta, Senin 29 Juli 2019.

Menurutnya, oposisi sangat penting untuk melakukan koreksi terhadap jalannya pemerintahan. Di negara maju dan demokratis, misalnya Selandia Baru, oposisi sangat berwibawa.

"Dihargai, tetapi juga memberi kontribusi pada perubahan kehidupan politik yang berbudaya. Jangan ada politik maki-maki, enggak usah, politik yang saling menghargai, yang ada intelektualnya. Ada religiusnya," lanjut Ali.

Ia pun, secara pribadi lebih senang berada di oposisi. Sebab, oposisi sama pentingnya dengan kekuasaan.

"Proses budaya bangsa itu muncul, karena ada oposisi. Jepang maju, karena ada oposisi. Korea Selatan muncul, perdana menteri bisa ganti seminggu sekali bisa kok, kenapa karena ada oposisi, dan berwibawa dan berharga," kata Ali.

Kemudian, Ali pun meminta, agar jangan menempatkan oposisi sebagai orang yang terbuang. "Bagian dari partnership pemerintah untuk membangun bangsa ini yang berkarakter," kata Ali.

Usai Pilpres 2019, sikap PAN masih belum pasti. Sebagian elite mengisyaratkan PAN kemungkinan besar akan bergabung dengan pemerintahan Jokowi periode 2019-2024.

Namun, ada pertentangan dari tokoh senior PAN, Amien Rais. Amien secara tegas meminta agar PAN tak bergabung dengan koalisi Jokowi hanya demi kursi menteri. (asp)