Pertemuan Mega-Prabowo Potensi Konsolidasi Politik Menuju Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyampaikan hasil survei.
Sumber :
  • Ridho Permana

VIVA – Pengamat Politik, M Qodari mengungkapkan, usai pemilu saat ini terjadi fase konsolidasi kekuasaan.

Dia menduga pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindara, Prabowo Subianto, untuk membicarakan konsolidasi politik untuk Pilpres 2024. 

“Jangan-jangan, PDIP Ibu Mega ketemu Pak Prabowo, satu nolstagia, dua makan nasi goreng, ketiga konsolidasi politik idiologis. Tetapi, jangan-jangan memang sudah membayangkan juga tahun 2024,” kata dalam Indonesia Lawyer Club di tvOne, Selasa malam, 30 Juli 2019. 

Menurut Qodari, yang juga merupakan direktur Lembaga Survei Eksekutif Indo Baromometer, kandidat terkuat untuk calon presiden 2024 adalah Prabowo Subianto. 

"Saya pribadi berpendapat bahwa calon presiden potensial untuk 2024 adalah prabowo Subianto, karena dia punya partai dan popularitas Prabowo, itu nomor dua setelah Pak Jokowi," ucapnya.

Diutarakannya, antara Megawati dan Prabowo, ada perjanjian yang tertunda dan tidak dipenuhi di 2014. Maka kemungkinan janji itu, yakni mengusung Prabowo menjadi calon presiden, akan dipenuhi 10 tahun kemudian, yaitu 2024. 

"Entah Prabowo-Puan Maharani. Bisa juga Prabowo Subianto-Budi Gunawan. Ya, pokoknya ada di acara makan siang itu," ucapnya. 

Dia menilai, ini yang menyebabkan di Gondangdia, Surya Paloh mengadang-gadang Anies Baswedan sebagai calon presiden potensial di 2024.

"Jadi, kalau di Teuku Umar, nasi goreng punya Prabowo. Maka nasi kebuli punya Anies Baswedan," ujarnya. (asp)