Bangun Konektivitas, Legislator Harap Penyebaran Akses TIK Merata

Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI dengan jajaran BAKTI Kominfo.
Sumber :
  • DPR

Anggota Komisi I DPR RI Evita Nursanty berharap penyebaran akses Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh wilayah Indonesia merata.

Pasalnya, di tengah gencarnya pembangunan akses TIK di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), blank spot pada wilayah seluler masih ditemukan di perkotaan. 

Termasuk di Bali, yang notabenenya merupakan daerah pariwisata, konektivitas jaringan dan akses internet harus menjadi perhatian.

“Saat ini, di perkotaan masih banyak masyarakatnya yang belum merdeka sinyal dan belum terakses internet,” jelas Evita dalam pertemuan antara Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI dengan jajaran Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Dinas Kominfo Provinsi Bali, di Bali, Jumat (26/7).

Legislator PDI-Perjuangan ini memandang keberadaan BAKTI menjadi sebuah solusi untuk mengembangkan infrastruktur dan telekomunikasi, khususnya untuk pengembangan sektor pariwisata dan UMKM di Bali.

“Mereka (BAKTI) punya anggaran yang bisa dimanfaatkan. Menurut saya, Bali merupakan daerah destinasi yang penting. Jadi saya berharap konektivitas antar wilayah itu bisa terbangun,” ungkapnya.

Untuk itu, Evita mendorong BAKTI untuk dapat mensosialisasikan program-program kerjanya, khususnya kepada Pemerintah Daerah (Pemda), agar nantinya terjalin koordinasi yang baik.

“Ketika BAKTI punya program apapun itu harus tersosialisasikan. Memang kita ini sangat kreatif dan inovatif dalam menciptakan, namun lemah dalam mensosialisasikan. Menurut saya, ini harus ditingkatkan,” tandasnya. 

Terakhir, politisi daerah pemilihan Jawa Tengah III ini menambahkan, di tengah program pembangunan infrastruktur dan telekomunikasi yang telah dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemda, harus juga sinkron dengan program yang telah dijalankan oleh BAKTI.

“Agar ke depan tidak terjadi tumpang tindih, sehingga nantinya alokasi anggarannya bisa dialihkan ke wilayah lain yang lebih bermanfaat,” imbuhnya.  

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bali Nyoman Sujaya menuturkan penyelenggaraan pemasangan wifi di SMA, SMK, SLB, Desa Adat, Puskesmas, dan Objek Wisata di Kabupaten/Kota se-Bali terdapat sejumlah masalah.

Di antaranya yakni pemanfaatan internet yang kurang produktif, kurangnya pengawasan terhadap keberadaan perangkat, dan kurangnya pemanfaatan customized welcome page untuk sosialisasi program pemerintah.

“Untuk itu, hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya perlunya sosialisasi pemanfaatan wifi untuk hal yang produktif sebagaimana tujuannya, peningkatan kapasitas SDM TIK, perlunya pengawasan dari semua pihak untuk keamanan perangkat, sosialisasi program pemerintah dalam mewujudkan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, akselerasi dengan pihak vendor untuk percepatan target pemasangan wifi di sejumlah daerah,” jelasnya.