Bursa Ketum Golkar, Bamsoet Disebut Punya Dukungan Nyata

Politikus Golkar sekaligus Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA - Dinamika politik di internal Partai Golkar kian menghangat. Setelah nama Bambang Soesatyo muncul sebagai kandidat, dukungan terhadap Ketua DPR itu disebut semakin nyata.

"Nyata (dukungan DPD ke Bamsoet), kalau enggak nyata, Airlangga enggak mungkin kemudian ada langkah-langkah puluhan DPD kemudian diganti kepemimpinannya," kata Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ikramah Masloman kepada wartawan, Kamis, 1 Agustus 2019.

Ikramah menilai banyaknya pengurus daerah yang diganti oleh Airlangga mengindikasikan dukungan untuk Bamsoet kini menguat. Dia berpendapat Airlangga merasa kuat karena menjabat ketua umum dan memiliki banyak instrumen untuk mempertahankan kekuasaan, salah satunya dengan mengganti ketua-ketua DPD yang diduga mendukung Bamsoet.

"Kalau kita lihat banyak ketua-ketua DPD termasuk Ternate Halmahera dan lain-lain itu kan diganti. Artinya ada, tentu ketum yang hari ini Airlangga juga mulai menyeleksi calon voters (pemilih) ini," katanya lagi.

"Misalnya kemarin Ahmad Doli Kurnia deklarasi. Ini kan mereka berarti mulai infiltrasi dengan DPD lewat segala macam. Bahkan, faktanya ada DPD yang hari ini, ada puluhan DPD yang diganti pengurusnya. Ini kan pasti ada konsekuensi politik munas," lanjutnya.

Menurut Ikramah, sikap Airlangga yang mengganti ketua-ketua DPD Golkar itu semakin menguatkan bahwa dukungan ke Bamsoet untuk menjadi ketua umum tak bisa dianggap sepele.

"Apalagi banyak diindikasi DPD yang menurut klaim Bamsoet itu (dukung), saya pikir itu bukan isapan jempol. Saya pikir karena Bamsoet juga sudah melakukan safari politik, bahkan di banyak daerah dan selalu terkonsolidasi," ujarnya.

Lebih jauh, dari pernyataan Airlangga yang risih ditanya soal kapan diselenggarakannya Munas, semakin menguatkan sinyal bahwa Airlangga sudah mengantisipasi Bamsoet akan menjadi lawannya di Munas.

"Ada statemen dari Airlangga 'kok ini sudah sibuk munas, sudah sibuk pemenangan, jadwal munas saja belum ada'. Artinya kan dia mau mengatakan secara tidak langsung bahwa memang sudah ada orang yang mau concern ke sana. Concern untuk melawan dia sebenarnya," tuturnya.

Rencananya, Munas Partai Golkar akan digelar pada bulan Desember 2019. Dalam forum tertinggi partai itu, pemilik hak suara adalah pengurus DPD, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.