Bamsoet: Kalau Saya Ketum Golkar, Tak Akan Tanya Jatah Menteri

Bambang Soesatyo
Sumber :

VIVA – Bakal calon ketua umum Partai Golkar yang juga Ketua DPR, Bambang Soesatyo, menyindir sejumlah partai terkait jatah menteri. Termasuk partainya sendiri, di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.

Meski tidak menyebut berapa jatah yang diinginkan oleh Golkar, Airlangga sendiri sempat mengatakan bahwa Golkar adalah pemenang kedua setelah PDIP.

Namun menurut Bambang Soesatyo, seharusnya Golkar tidak mesti bertanya berapa jatah kursi menteri yang harus diberikan. Maka ia berandai-andai, jika menjadi ketua umum maka yang ditanya adalah apa yang harusnya bisa dibantu oleh Golkar.

"Kalau saya sekarang Ketua Umum Golkar, saya tidak akan tanya berapa jatah Golkar, tapi saya akan tanya Pak Jokowi akan bawa ke mana arah bangsa ini, butuh legislasi apa, dukungan apa, Golkar akan dukung," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam siaran persnya yang diterima VIVAnews, Senin 12 Agustus 2019.

Pasca ditetapkan sebagai Presiden terpilih 2019-2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sejumlah partai politik memang menyodorkan beberapa nama kadernya untuk menjadi menteri. Bahkan Jokowi sendiri juga meminta, agar partai menyerahkan nama-nama.

Meskipun beberapa partai mengaku tidak menyodorkan nama, namun mereka menyiapkan kader jika memang pemerintahan Jokowi bersama Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin, membutuhkan untuk lima tahun ke depan.

Dengan sistem pemerintahan presidensil, maka pembentukan kabinet menjadi hak preogratif atau kuasa penuh dari seorang Presiden. Bamsoet setuju, jika komposisi kabinet nantinya diserahkan seluruhnya sesuai mekanisme itu.

"Kita juga menyerahkan kepada presiden soal bagaimana mekanisme penentuan orang–orang yang akan dipilih untuk membantunya," ujar Bendahara Umum DPP Golkar 2014-2016 itu.

Sebelumnya, Ketum Golkar Airlangga Hartarto sempat menyebut bahwa partai yang ia pimpin jumlah suara nasionalnya berada di bawah PDIP sebagai pemenang pertama. Meski tak menyebut berapa jatah yang diinginkan, namun proporsinya adalah terbanyak kedua juga.

"Golkar kan di bawah PDIP. Kami tidak minta yang terbanyak. Kami sediakan kader sesuai dengan permintaan dan menghormati hak prerogatif Pak Presiden," ujarnya di Kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta, Minggu 11 Agustus 2019.

Presiden Jokowi dalam banyak kesempatan, mengaku bahwa para menteri nantinya adalah mereka yang seorang eksekutor, berani dan memiliki integritas. Termasuk soal bersih dari persoalan hukum.

Selain itu, kabinet Jokowi-Ma'ruf nantinya juga akan diisi oleh banyak kaum muda. Jokowi sempat menyebut, komposisinya antara 60-40 atau bahkan 50-50. 

"Ya kira kira 60:40 atau 50:50 kira-kira itu," kata Jokowi, di sela-sela meninjau Karya Kreatif Indonesia 2019, di JCC, Jakarta, Jumat 12 Juli 2019.