Anggota Komisi IV DPR Sayangkan Bulog Tak Lagi Pasok Rastra

Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo.
Sumber :

Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo menyayangkan hasil keputusan Rapat Koordinasi tingkat Menteri yang memutuskan bahwa Bulog (Badan Urusan Logistik) tidak lagi memasok Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) per akhir Agustus 2019 mendatang.

“Tugas pokok dan fungsi Bulog kan ada dua: menjaga stabilitas harga dan menjaga stock. Tatkala kedua fungsinya itu ‘dipreteli’, bagaimana Bulog mau bekerja? Siapa lagi yang akan menarik atau menyerap panen raya petani kalau Bulog tidak diberi peran terkait program-program Pemerintah? Beras yang dibeli dari petani itu mau dibawa ke mana?” ujar Rahmad Handoyo, sesaat sebelum memasuki Ruang Sidang Paripurna, Senayan Jakarta, Selasa (20/8).

“Bulog tidak sebatas komersil. Tugas Bulog itu menjaga stabilitas harga dan menjaga stock. Jangan dibawa ke mana-mana. Ketika Bulog sudah bisa menjaga stock, maka harga pangan akan relatif terkendali. Namun, ketika itu sudah diberikan ke Bulog, kemudian ditarik lagi, saya benar-benar menyayangkan hal itu. Tolong dicermati lagi, kembalikan lagi Bulog untuk mengelola bahan-bahan pangan nasional,” ungkap Rahmad.

Bahkan, lanjut Rahmad, kalau perlu BPNT diganti lagi dengan program-program Pemerintah seperti sebelumnya. Seperti beras untuk PNS, TNI, Polri melalui Bulog, Rastra melalui Bulog, BPNT melalui Bulog. Jika selama ini dikatakan, beras Bulog bermasalah dan tidak bermutu menurut politisi dari Fraksi PDI Perjuangan, maka harus diperbaiki dan disempurnakan kualitasnya. Meski sejauh ini, ia meyakini bahwa beras Bulog saat ini kualitasnya jauh lebih baik dari sebelumnya.

“Jangan memerintahkan Bulog ketika power-nya sudah tidak ada, seperti memberikan senjata tapi tidak ada pelurunya. Mereka disuruh menyerap gabah, ketika sudah dilakukan, tidak tahu akan dibuat apa gabah-gabah itu. Saya berharap ini dicarikan solusi. Pasti ada jalan. Kami juga di Komisi IV tidak pernah lelah menyuarakan ini. Istilahnya, jangan sampai rumahnya dibakar, hanya karena ada tikus di dalamnya,” tegasnya.